SUARAINDONEWS.COM, Tebo-Anggota MPR RI Saniatul Lativ menilai generasi mua perlu diajak dialog secara humanis agar memahami dan sadar pentingnya empat pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan dialog secara persuasif, maka generasi muda akan memiliki tanggungjawab terhadap bangsa dan negara.
“Jangan lagi gunakan doktrin dalam sosialisasi empat pilar. Tapi lakukan dengan dialog agar mereka memahami Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika untuk merawat dan menjaga Indonesia,” ujar Saniatul Lativa di kelurahan Pulau Temiyang, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Rabu (25/7/2018).
Ditegaskan Sani, panggilan akrab Saniatul Lativa–penting melakukan Sosialisasi Empat Pilar merupakan amanat UU Nomor 17 Tahun 2014 itu kepada anak muda sebagai penerus bangsa. Terlebih anak muda dengan beberapa sifatnya seperti tak sabaran, jiwa muda yang bergejolak, menjadi faktor pentingnya sosialisasi diberikan kepada kaum muda tersebut.
Sani menambahkan untuk membentuk generasi muda harapan bangsa, menurut Mahyudin, selain sosialisasi, nilai-nilai agama juga wajib diberikan kepada mereka. Pendidikan agama harus diberikan secara kafah (menyeluruh).
“Yang tergoda paham radikal adalah mereka yang sedikit memahami agama,” ujar politisi dari Fraksi Partai Golkar itu.
Sani mengatakan perhatian generasi muda pada nilai-nilai luhur bangsa itu adalah modal dasar munculnya generasi muda yang berkualitas, berkarakter dengan rasa nasionalisme tinggi dan gemar bekerja keras.
“Generasi muda juga harus bangga dengan kemampuan sebagai anak bangsa Indonesia. Kebanggaan sebagai bangsa yang berpancasila, “ ujarnya.