SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sidang Tahunan MPR 2025 resmi dibuka pagi ini di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta. Ketua MPR RI Ahmad Muzani memimpin jalannya sidang yang dihadiri ratusan anggota MPR, mantan presiden, dan tokoh politik nasional.
Tahun ini, sidang digelar sehari lebih awal dari biasanya karena tanggal 16 Agustus bertepatan dengan hari Sabtu. Forum ini menjadi bagian dari peringatan 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, momentum yang dinilai Muzani bukan sekadar perayaan, melainkan titik refleksi perjalanan bangsa.
Pembukaan dengan Syukur dan Refleksi Kemerdekaan
Mengawali pidatonya, Muzani mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat kemerdekaan. Ia mengingatkan bahwa peringatan HUT RI ke-80 menjadi penanda sejarah monumental sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta.
“Nasionalisme bukan hanya slogan,” ujar Muzani, mengutip pesan Bung Karno dan Bung Hatta bahwa kemerdekaan adalah pintu menuju kerja keras dan pembaruan tiada henti.
Apresiasi Program Pemerintah
Dalam pidatonya, Muzani mengapresiasi langkah-langkah strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di tahun pertama masa jabatannya. Ia menyoroti beberapa program prioritas:
- Makan Bergizi Gratis (MBG) – Disebut sebagai investasi besar untuk masa depan bangsa, tidak hanya mengatasi stunting dan gizi buruk, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal.
- Koperasi Merah Putih – Instrumen ekonomi kerakyatan untuk membangun ekosistem ekonomi desa yang modern dan berpihak pada rakyat kecil.
- Sekolah Rakyat – Alternatif pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
- Pemeriksaan Kesehatan Gratis – Upaya pencegahan penyakit dan pemerataan akses layanan kesehatan.
Menurut Muzani, kebijakan ini menunjukkan bahwa pemerintah berada di jalur yang benar untuk membangun ekonomi inklusif dan berdaulat.
Sorotan Politik Luar Negeri dan Solidaritas Palestina
Muzani juga menyoroti kondisi dunia yang masih diwarnai penderitaan, khususnya konflik di Timur Tengah. Ia mengutuk kebiadaban yang memenuhi unsur genosida di Gaza, Palestina, yang telah merenggut hampir seratus ribu nyawa, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Ia menegaskan bahwa politik luar negeri Indonesia harus konsisten berpihak pada kemanusiaan dan kemerdekaan Palestina. Muzani memuji langkah Presiden Prabowo yang kerap menyerukan perdamaian di forum internasional dan memperjuangkan tata kelola dunia yang adil.
Sebagai anggota ASEAN, Indonesia juga mendorong terciptanya kawasan yang damai, saling menghormati kedaulatan, dan menyelesaikan konflik seperti di Kamboja dan Thailand melalui dialog.
Tiga Pantun di Akhir Pidato
Menutup pidatonya, Muzani menyampaikan tiga pantun yang menyinggung program pemerintah dan visi pembangunan:
Pantun pertama – Tentang program MBG:
“Makan gratis untuk para siswa. Ilmu dan adab dalam membangun bangsa. Nasionalisme kita kobarkan dalam jiwa. Untuk menuju Indonesia Raya.”
Pantun kedua – Tentang kekayaan sumber daya alam dan visi Asta Cita:
“Indonesia kaya akan sumber daya. Asta Cita untuk Indonesia tercinta. Danantara optimalkan aset negara. Menuju masa depan yang cerah dan sejahtera.”
Pantun ketiga – Tentang koperasi dan kepemimpinan Prabowo:
“Koperasi Merah Putih fondasi ekonomi. Gotong royong dan kekeluargaan yang hakiki. Prabowo adalah pemimpin sejati. Untuk Indonesia Raya yang tetap abadi.”
Makna Sidang Tahunan
Sidang Tahunan MPR adalah forum strategis yang mempertemukan anggota MPR, DPR, dan DPD untuk menyampaikan laporan, refleksi, dan arah pembangunan bangsa. Pada peringatan HUT RI ke-80 ini, Ahmad Muzani mengajak seluruh rakyat untuk memperkuat persatuan, melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa, dan menjadikan Indonesia negara besar, kuat, dan berdaulat di panggung dunia.
(Anton)