SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Mencegah lebih baik daripada mengobati. Inilah semboyan yang mungkin tepat bagi kita dalam menjaga kesehatan. Sentuhan keluargapun tidak kalah penting terkait dengan pencegahan tersebut.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi G Sadikin menyatakan, sangat penting untuk menjaga kesehatan demi kemajuan bangsa yang dimulai dari lingkungan terkecil keluarga, dengan cara fokus menjaga diri tetap sehat, bukan mengobati yang sakit. Hal ini sangat penting untuk menciptakan manusia produktif.
“Kita lihat data-datanya di dunia, negara-negara yang belanja kesehatannya perkapita rendah tapi rata-rata usia hidupnya tinggi seperti Jepang, dan Singapura programnya menjaga rakyatnya tetap sehat, bukan mengobati” ujar Menkes Budi, di Jakarta, Senin, (11/09/2023).
Di depan para ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Budi mengajak untuk menyehatkan masyarakat.
Menurutnya, dengan memanfaatkan bonus demografi yang akan terjadi tahun 2030-2035, menjadi peluang bagi bangsa Indonesia naik tingkat menjadi high income country.
Upaya ini dipertegas dengan diterbitkannya nota kesepahaman antara Menteri Kesehatan RI dengan Ketua Umum TP PKK, tentang Penguatan Upaya Kesehatan melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan Sinergitas Pos Pelayanan Terpadu.
Nota kesepahaman itu ditandatangani kedua pihak dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
Adapun ruang lingkup nota kesepahaman tersebut memuat sepuluh poin kesepakatan, mulai dari penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung program kesehatan, penguatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, penguatan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, penataan, pemberdayaan dan pendayagunaan posyandu, pembinaan karakter keluarga, pendidikan dan peningkatan ekonomi kekuarga, penguatan ketahanan keluarga, kesehatan dan lingkungan, serta pertukaran data dan informasi.
“Mimpi saya tidak hanya sampai 300 ribu Posyandu yang kita revitalisasi, tetapi saya mau turunkan ke-50 juta keluarga di Indonesia, tidak hanya kadernya tapi juga ibu-ibu di seluruh Indonesia, untuk menjaga kesehatan,” ungkap Menkes Budi.
Ibu, lanjut Menkes Budi memegang peranan utama dan garda terdepan dalam memastikan upaya ini bisa berjalan, mulai dari pencegahan stunting hingga skrining kesehatan.
Menkes juga mengajak para ibu PKK yang hadir untuk menjaga keluarga serta masyarakat agar dapat mewarisi negara dan menjadikan Indonesia maju.
“Kita butuh ibu-ibu yang ada di sini untuk bisa menyehatkan keluarganya, menyehatkan masyarakatnya agar kita bisa memastikan nanti di tahun 2030 kita bisa mewarisi anak-anak kita, cucu-cucu kita yang nanti akan melanjutkan hidup mereka akan bangga Indonesia menjadi negara maju,” tandasnya. (Ahmad Djunaedi)