SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Gelombang demonstrasi yang berlangsung di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir ternyata ikut menjadi perhatian sejumlah negara. Beberapa kedutaan besar mengeluarkan imbauan resmi kepada warganya yang sedang berada di Indonesia agar lebih berhati-hati dan menjauhi lokasi-lokasi unjuk rasa.
Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pada Jumat (29/8) meminta warganya, baik yang menetap maupun sedang berkunjung, untuk selalu memantau perkembangan situasi sebelum bepergian. “Warga negara Malaysia disarankan menghindari lokasi demonstrasi dan mengikuti pengumuman pihak berkuasa maupun media tempatan,” demikian bunyi pernyataan resmi.
Senada dengan itu, Kedutaan Besar Singapura juga mengingatkan warganya agar tidak mendekati titik-titik aksi. “Warga Singapura diimbau tetap waspada, mengikuti perkembangan berita lokal, serta mematuhi arahan otoritas setempat,” tulis Kedubes Singapura dalam unggahan di Facebook pada Sabtu (30/8). Mereka juga mendorong warga untuk melakukan e-Registrasi melalui Kementerian Luar Negeri Singapura agar lebih mudah dipantau bila terjadi keadaan darurat.
Prancis dan Jepang turut mengeluarkan peringatan serupa. Melalui akun Instagram resminya @franceinindonesia, Kedubes Prancis meminta warganya berhati-hati saat bepergian dan menghindari area rawan. Sedangkan Kedubes Jepang secara tegas melarang warganya mendekati fasilitas polisi maupun kawasan sekitar DPR/DPRD. “Jika berada di dekat lokasi demonstrasi, segera tinggalkan area tersebut,” tulis mereka.
Imbauan sebelumnya bahkan sudah lebih dulu datang dari Filipina, Amerika Serikat, dan Kanada. Semua menekankan agar warganya menjauhi kerumunan besar dan memperhatikan instruksi aparat.
Sejak awal pekan, aksi unjuk rasa merebak di berbagai wilayah. Awalnya, massa turun ke jalan menolak kenaikan tunjangan anggota DPR serta kebijakan pajak baru. Gelombang demonstrasi kemudian meluas, dengan buruh ikut menyuarakan tuntutan pada 28 hingga 30 Agustus. Di Jakarta, suasana sempat memanas dengan polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa.
(Anton)




















































