SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Rishi Sunak akan menjadi perdana menteri baru Inggris setelah memenangkan kontestasi kepemimpinan di Partai Konservatif yang berkuasa. Dia bakal menjadi pemimpin kulit berwarna pertama di negara tersebut.
Satu-satunya pesaing Sunak dalam perebutan kursi pemimpin di Partai Konservatif adalah Penny Mordaunt. Mordaunt yang merupakan pemimpin House of Commons dan mantan menteri pertahanan dilaporkan didukung 30 anggota parlemen.
Sementara Sunak yang pernah menjabat sebagai menteri keuangan memperoleh 150 dukungan suara.
Namun beberapa menit sebelum pemenang diumumkan, Mordaunt menyatakan mundur dari persaingan perebutan kursi pemimpin Partai Konservatif. Kemudian dia secara terbuka memberikan dukungan kepada Sunak.
“Keputusan ini bersejarah dan menunjukkan, sekali lagi, keragaman dan bakat partai kami. Rishi mendapat dukungan penuh saya,” ucapnya.
“Ini masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terlepas dari jadwal yang padat untuk kontes kepemimpinan, jelas bahwa rekan-rekan merasa kita membutuhkan kepastian hari ini. Mereka telah mengambil keputusan ini dengan itikad baik untuk kebaikan negara,” kata Mordaunt menambahkan.
Selain pemimpin kulit berwarna pertama, Sunak juga akan menjadi tokoh beragama Hindu pertama yang memimpin Inggris.
Karena usianya masih 42 tahun, Sunak pun menjadi perdana menteri termuda dalam kurun lebih dari 200 tahun terakhir.
“I think, insya Allah, it’s gonna be decision dream (saya pikir, insya Allah, ini akan menjadi keputusan impian),” kata Sunak dalam wawancara yang disiarkan Sky News.
Ucapan Sunak tersebut jelas mengundang perhatian banyak kalangan, termasuk Kepala Biro Middle East Eye Turki, Ragip Soylu.
Politikus Inggris siapa pun itu mengatakan, “Insya Allah menarik jika Anda bertanya kepada saya,” katanya lewat akun @ragipsoylu.
Sunak akan ditugaskan untuk mengendalikan negara yang sangat terpecah akibat penurunan ekonomi yang akan membuat jutaan orang menjadi lebih miskin.
Reuters melaporkan, Sunak perlu mengembalikan stabilitas Inggris akibat kekacauan politik dan ekonomi. Dia juga berusaha untuk memimpin sebuah partai yang telah retak di sepanjang garis ideologis.
Sunak mengatakan kepada anggota parlemennya pada Senin bahwa mereka menghadapi “krisis eksistensial” dan harus “bersatu atau mati”. Dia mengatakan, Inggris saat ini menghadapi “tantangan ekonomi yang mendalam”.
Sebelumnya, Sunak dan Mordaunt dikalahkan Liz Truss dalam persaingan memenangkan kursi pemimpin di Partai Konservatif.
Kontestasi di antara mereka terjadi setelah Boris Johnson menanggalkan jabatannya sebagai perdana menteri pada Juli lalu.
Johnson menghadapi gelombang kritik karena foto-fotonya saat berpesta di tengah kebijakan karantina wilayah (lockdown) Covid-19 beredar luas.
Tongkat pemerintahan kemudian jatuh ke tangan Lis Truss. Pekan lalu, Truss mengundurkan diri. Dia menjadi perdana menteri Inggris dengan masa kepemimpinan tersingkat dalam sejarah, yakni 45 atau enam pekan.
Truss mundur setelah rencana pemotongan pajaknya yang buruk plus kebijakan putar balik justru menjerumuskan pasar Inggris ke dalam kekacauan.
Krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya menarik intervensi langka dari Bank of England. (wwa)
Sumber: Reuters