SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen menciptakan kondisi pelayanan di pelabuhan yang aman dan nyaman bagi pengguna jasa dengan meluncurkan program “Say No to Calo.” Program ini efektif berlaku mulai Senin (1/7/2024) di empat pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.
Digitalisasi Pembelian Tiket Ferry
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan bahwa manajemen secara aktif berkelanjutan melakukan sosialisasi pembelian tiket ferry secara online via Ferizy. Digitalisasi pembelian tiket penyeberangan ferry ini merupakan bukti komitmen atas transformasi digital yang dilakukan ASDP dalam lima tahun terakhir untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jasa.
“Hal ini terbukti telah memberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa antara lain lebih cepat dan dapat meminimalisir antrian di pelabuhan,” ujarnya.
Penerapan Reservasi Tiket Online
ASDP semakin gencar dalam penerapan reservasi tiket online di cabang melalui aplikasi maupun website trip.ferizy.com. Saat ini, terdapat 28 pelabuhan yang telah menerapkan pemesanan tiket online. Pelabuhan tersebut meliputi Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, dan Kolaka.
Program “Say No to Calo”
Untuk memperkuat reservasi tiket via Ferizy, manajemen pun merancang program “Say No to Calo” yang bertujuan melindungi pengguna jasa dari praktek percaloan. Kehadiran calo berdampak negatif terhadap pelayanan prima di pelabuhan, termasuk ketidaknyamanan penumpang karena mendapatkan tiket dengan harga yang melambung tinggi dari harga resmi. Selain itu, banyak pengguna jasa yang mengalami kerugian saat membeli tiket via calo karena boarding pass tidak dapat digunakan saat masuk ke pelabuhan.
Langkah ASDP dalam Mencegah Percaloan
ASDP meningkatkan patroli di pelabuhan dan menerapkan sistem geofencing yang memastikan pembelian tiket hanya bisa dilakukan melalui loket resmi dan aplikasi Ferizy. Hanya penumpang dengan tiket resmi yang dapat masuk ke area pelabuhan, berkat filterisasi ketat di titik masuk. ASDP juga mempermudah pembelian tiket melalui layanan tiket online Ferizy, karena saat ini sudah tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan.
Pemesanan tiket ferry sekarang bisa dilakukan hingga 60 hari sebelum keberangkatan melalui aplikasi Ferizy, dengan pembayaran via transfer bank, virtual account, atau e-wallet. Metode pembayaran yang tersedia meliputi layanan Bank BRI, Mandiri, BNI, dan BCA, hingga layanan e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, OVO, dan Dana.
Ajakan untuk Pengguna Jasa
“Dengan kemudahan ini, kami sangat mengharapkan kerjasama dan konsistensi pengguna jasa dan seluruh masyarakat agar tidak lagi membeli tiket melalui calo. Dengan komitmen kuat dari ASDP dan partisipasi aktif dari para pengguna jasa, mari bersama-sama ciptakan pelabuhan yang bebas calo, aman, dan nyaman bagi semua,” tegas Shelvy.
Tetap pantau SUARAINDONEWS.COM untuk informasi terkini seputar layanan transportasi dan inovasi digital di Indonesia. Jangan lupa untuk berbagi artikel ini agar semakin banyak yang mengetahui dan mendukung program “Say No to Calo.”
DSK | Foto: Doc. ASDP