SUARAINDONEWS.COM, Batam – Kementerian PPN/Bappenas menyebutkan proyeksi nilai tambah ekonomi berbasis perairan atau ekonomi biru akan mencapai 30 triliun dolar AS pada 2030.
Dalam Indonesia Development Forum 2023, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan strategisnya posisi wilayah perairan Indonesia yang menjadi penghubung lalu lintas perairan internasional melalui tiga jalur alur laut kepulauan Indonesia.
Ia menyebutkan wilayah laut Indonesia memiliki potensi ekonomi biru yang besar, di antaranya Natuna, Selat Malaka, Teluk Cendrawasih, Selat Capalulu, dan sejumlah lokasi lain.
“Apabila potensi-potensi ini dioptimalkan, ekonomi biru dapat meningkatkan efektivitas dengan memberikan perlindungan habitat dan biodiversitas, 20 persen penurunan gas rumah kaca, menciptakan sekitar 12 juta lapangan kerja pada 2030 mendatang, serta keuntungan investasi laut berkelanjutan yang mencapai 15,5 triliun dolar AS,” kata Suharso Monoarfa, Senin (18/12/2023).
Ia menjelaskan untuk mengatasi tantangan implementasi ekonomi biru di berbagai aspek, Kementerian PPN/Bappenas menyusun Indonesia Blue Economy Roadmap Edisi II untuk pengembangan ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif, melalui empat pilar utama.
“Pertama mengamankan laut yang sehat, tangguh, dan produktif. Kedua, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan. Ketiga, meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemakmuran bersama. Terakhir, menciptakan lingkungan yang mendukung secara keseluruhan,” ujar dia.
Selain itu, dalam Indonesia Development Forum 2023 yang memasuki tahun kelima pelaksanaan, Kementerian PPN/Bappenas turut meluncurkan Peta Jalan Transformasi Ekonomi Kepulauan Riau untuk pertumbuhan ekonomi, industri pengolahan, serta pemerataan antar kabupaten/kota.
“Acara puncak Indonesia Development Forum 2023 di Batam menampilkan International Lecture, Special Session terkait 6 Blue Agendas, Sesi Marketplace pelaku usaha/startup ekonomi biru, pemerintah, LSM, mitra pembangunan, dan BUMN, serta kunjungan kerja ke industri galangan kapal sebagai salah satu industri ekonomi biru berteknologi tinggi, juga Kepri Coral sebagai contoh pariwisata bahari berkelanjutan,” tandas Suharso. (ANT/Akhirudin)