SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Demonstrasi besar-besaran telah menjadi bagian integral dari sejarah politik dan sosial di seluruh dunia. Dari protes rakyat di Filipina hingga demonstrasi Black Lives Matter, berikut adalah daftar 10 aksi demonstrasi terbesar yang pernah terjadi dan dampaknya terhadap sejarah global.
- Protes Rakyat di Filipina (1986)
Pada tahun 1986, Filipina mengalami demonstrasi besar-besaran ketika Ferdinand Marcos diumumkan sebagai pemenang pemilihan presiden. Setelah 20 tahun pemerintahan otoriter, jutaan warga Filipina turun ke jalan untuk menuntut perubahan. Protes ini akhirnya memaksa Marcos untuk melarikan diri dan membawa Corazon Aquino ke kursi kepresidenan. -
Demonstrasi di Jalan Baltik (1989)
Pada 23 Agustus 1989, jutaan orang membentuk rantai manusia sepanjang lebih dari 400 mil di Latvia, Lituania, dan Estonia. Gerakan ini melawan rezim komunis dan menjadi salah satu demonstrasi terbesar dalam sejarah Uni Soviet, membantu memicu runtuhnya Tembok Berlin. -
Demonstrasi di Tembok Berlin (1989)
Tekanan dari demonstrasi publik di Jerman Timur pada tahun 1989 menjadi faktor kunci dalam runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November. Protes ini menandai akhir dari pembagian Jerman dan membuka jalan menuju reunifikasi. -
Demo di Tiananmen Square (1989)
Pada tahun 1989, sekitar 1 juta mahasiswa dan pengunjuk rasa menduduki Lapangan Tiananmen di Beijing, menuntut reformasi demokrasi. Aksi ini berakhir dengan tindakan keras militer, menyebabkan ratusan tewas dan mengundang kecaman internasional. -
Demonstrasi Nasional di Afrika Selatan (1994)
Pada 26 Juni 1994, ratusan ribu orang Afrika Selatan melakukan aksi “Tetap di Rumah” sebagai protes terhadap undang-undang apartheid. Demonstrasi ini merupakan bagian dari perjuangan melawan sistem apartheid yang telah mengakar dalam masyarakat Afrika Selatan. -
Protes Anti-Perang Irak (2003)
Pada 15 Februari 2003, jutaan orang di lebih dari 600 kota di seluruh dunia memprotes rencana invasi Amerika ke Irak. Demonstrasi ini menjadi salah satu protes global terbesar dalam sejarah, menentang kebijakan Presiden George W. Bush. -
Women’s March (2017)
Setelah pemilihan presiden AS 2016, protes besar-besaran diadakan pada Januari 2017. Sekitar setengah juta orang turun ke jalan di Washington, D.C., sementara ratusan ribu lainnya berpartisipasi di seluruh dunia, menuntut hak-hak perempuan dan menanggapi pernyataan kontroversial Donald Trump. -
March for Science (2017)
Pada 22 April 2017, sekitar 100.000 orang berbaris di Washington, D.C. untuk merayakan sains dan mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti. Demonstrasi ini berlangsung di lebih dari 600 kota di seluruh dunia, menarik lebih dari 1 juta peserta. -
Demonstrasi Black Lives Matter, Kematian George Floyd (2020)
Pembunuhan George Floyd oleh polisi di Minneapolis pada Mei 2020 memicu protes massal di 75 kota di AS dan secara global. Demonstrasi ini, yang dipimpin oleh gerakan Black Lives Matter, menuntut keadilan rasial dan reformasi polisi. -
Demonstrasi Petani India (2020-2021)
Mulai September 2020, petani di India melakukan protes besar-besaran dengan memblokir jalan dan jalur kereta api di Punjab dan Haryana. Protes ini merupakan reaksi terhadap undang-undang pertanian yang dianggap merugikan petani.
Demonstrasi ini mencerminkan kekuatan mobilisasi sosial dan politik dalam mempengaruhi kebijakan dan mengubah sejarah. Dengan berbagai latar belakang dan tujuan, setiap aksi demonstrasi membawa dampak signifikan bagi masyarakat dan negara terkait.
(ANTON)