SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Matius Derek Fakhiri dan Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2025–2030. Prosesi pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu (8/10/2025), dan disaksikan sejumlah pejabat tinggi negara serta perwakilan kementerian dan lembaga.
Pelantikan keduanya dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 108P Tahun 2025 tentang pengesahan pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua masa jabatan 2025–2030. Upacara pelantikan diawali dengan pembacaan Keppres oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan oleh Presiden Prabowo.
“Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua dengan sebaik-baiknya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya,” ucap Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen saat pengambilan sumpah.
Hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Papua
Pelantikan Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen merupakan tindak lanjut dari hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua 2024, yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pasca sengketa hasil pemilu.
Dalam PSU tersebut, pasangan Matius–Aryoko meraih 259.817 suara atau sekitar 50,4 persen suara sah, unggul tipis atas pasangan Benhur Tomi Mano – Constant Karma yang memperoleh 255.683 suara.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua mencatat jumlah pemilih tetap (DPT) sebanyak 750.959 orang, terdiri dari 384.028 laki-laki dan 366.931 perempuan. Dari jumlah tersebut, 519.237 warga menggunakan hak pilihnya, dengan 515.500 suara sah dan 5.772 suara tidak sah.
Profil Singkat Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen
Sebelum terjun ke dunia politik, Matius Derek Fakhiri dikenal sebagai perwira tinggi Polri yang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua. Ia dikenal luas karena pendekatannya yang persuasif dan kebijakan humanis dalam menjaga stabilitas keamanan di Bumi Cenderawasih.
Sementara itu, Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen merupakan birokrat senior Papua yang berpengalaman di bidang pemerintahan daerah. Kombinasi keduanya dinilai ideal untuk memperkuat tata kelola pemerintahan dan mempercepat pembangunan Papua.
“Kami berdua akan menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Fokus utama kami adalah menyejahterakan masyarakat Papua dan memastikan pembangunan yang merata di seluruh wilayah,” ujar Matius Fakhiri seusai pelantikan.
Dukungan Pemerintah Pusat
Dalam arahannya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pembangunan Papua, baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
“Saya percaya Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang baru dapat melanjutkan kerja besar dalam membangun Papua. Pemerintah pusat akan terus mendukung agar kesejahteraan masyarakat Papua semakin meningkat,” kata Prabowo.
Prabowo juga meminta pemerintah daerah menjaga stabilitas keamanan dan memperkuat persatuan di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa Papua merupakan bagian integral dari Indonesia yang harus maju bersama daerah lain.
Langkah Awal Pemerintahan Baru
Usai pelantikan, pasangan Matius–Aryoko dijadwalkan langsung menuju Jayapura untuk memimpin apel perdana bersama jajaran ASN Pemerintah Provinsi Papua. Fokus utama mereka dalam 100 hari pertama meliputi:
- Penataan birokrasi dan reformasi pelayanan publik,
- Percepatan pembangunan infrastruktur dasar,
- Revitalisasi sektor pendidikan dan kesehatan,
- Peningkatan kesejahteraan masyarakat adat serta penguatan ekonomi lokal.
Dengan dilantiknya Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, Papua kini resmi memiliki kepemimpinan definitif untuk masa jabatan 2025–2030. Pemerintahan baru ini diharapkan mampu membawa semangat baru bagi pembangunan dan persatuan di Tanah Papua.
(Anton)