SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Pernyataan mengejutkan datang dari Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, yang juga adik kandung Presiden Prabowo Subianto.
Hashim blak-blakan mengungkapkan bahwa sang presiden pernah ditawari suap fantastis senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16,5 triliun.
Kisah itu diungkap Hashim saat menghadiri acara Indonesia Berdoa yang digelar Forum Masyarakat (FORMAS) di Kuningan City, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2025).
“Saya Baru Mau Disogok Orang…”
Menurut Hashim, cerita berawal beberapa bulan lalu saat Prabowo menelepon dirinya pada malam Minggu.
“Waktu itu saya lagi baca buku, tiba-tiba Pak Prabowo telepon. Katanya, ‘Saya mau cerita aja, saya baru mau disogok orang,’” tutur Hashim menirukan sang kakak.
Ketika Hashim bertanya berapa jumlahnya, Prabowo menjawab tenang:
“US$1 miliar.”
Hashim pun menegaskan bahwa kisah itu juga sudah diketahui oleh Wamen PKP Fahri Hamzah yang hadir di acara tersebut.
“Saya buka aja. Orang-orang nekat, presiden kita mau disogok satu miliar dolar,” ujarnya lantang.
Tawaran Naik Jadi US$1,5 Miliar, Tetap Ditolak
Tak berhenti di situ. Hashim juga mengaku ikut mendapat tawaran serupa, bahkan dengan jumlah lebih besar: US$1,5 miliar atau sekitar Rp24,7 triliun.
Namun, seperti sang kakak, Hashim juga menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
“Saya bilang ke kakak saya, ‘Kamu disogok US$1 miliar, saya US$1,5 miliar.’ Tapi kita tolak. Tuhan yang menolong,” ucapnya.
Hashim menyebut godaan uang tersebut sebagai bentuk “ujian” yang kerap datang dalam perjuangan membersihkan pemerintahan dari praktik kotor.
“Setan datang ke Prabowo. Tapi Tuhan melindungi dia… dan juga saya,” ujarnya di hadapan peserta acara doa bersama itu.
Pemerintah Klaim Berhasil Kuasai 3,7 Juta Hektare Lahan Ilegal
Dalam kesempatan yang sama, Hashim juga memaparkan capaian pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo, termasuk penguasaan kembali 3,7 juta hektare lahan perhutanan yang sebelumnya ditanami kelapa sawit ilegal oleh pengusaha nakal.
Selain itu, pemerintah disebutnya juga membongkar tambang-tambang dan mafia migas ilegal yang selama ini merugikan negara.
“Penjahat-penjahat tetap ada. Mau sogok presiden, mau sogok adik presiden, mau sogok yang lain-lain. Tapi kita bersyukur, pemerintah kuat dan utuh,” kata Hashim menegaskan.
Publik Penasaran: Siapa di Balik Tawaran Triliunan Itu?
Meski Hashim tidak menyebut identitas pihak yang mencoba menyuap, pernyataannya langsung memicu rasa penasaran publik.
Spekulasi pun bermunculan — mulai dari dugaan pihak swasta hingga pemain besar di industri energi dan pertambangan.
Namun, yang jelas, Hashim menegaskan pemerintahan Prabowo tidak bisa dibeli, seberapa pun besarnya uang yang ditawarkan.
“Kita berbuat baik, setan datang. Tapi Tuhan jaga bangsa ini,” tutupnya.
Politik, Godaan, dan Integritas
Pernyataan Hashim Djojohadikusumo bukan hanya menggambarkan kedekatan pribadi antara dua tokoh penting Indonesia, tapi juga membuka sisi lain dari ujian kekuasaan: godaan uang raksasa, prinsip moral, dan keyakinan spiritual.
Di tengah isu korupsi dan konflik kepentingan, kisah ini menjadi pengingat — bahwa menjaga integritas di level tertinggi pemerintahan bukan hal mudah, bahkan bisa bernilai triliunan rupiah.
(Anton)




















































