SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menegaskan, pemulihan kesehatan masyarakat merupakan ujung tombak dari penanganan Covid-19.
Tanpa penanganan kesehatan memadai, bisa tergelincir ke jurang ketidakpastian, baik dari sisi kesehatan masyarakat maupun kondisi ekonomi.
“Pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan pertumbuhan perekonomin nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan, tingkat kemiskinan naik karena berdampak buruk bagi ekonomi masyarakat,” tutur Anis di ruangan wartawan DPR Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Anis, mengumumkan persentase penduduk miskin per Maret 2020 sebesar 9,78 persen atau naik dari 9,22 persen dari September 2019. Jadi jumlah penduduk miskin bertambah menjadi 26.42 juta atau naik 1,63 juta dibandingkan September 2019,” tandasnya.
Untuk itu, Anis mendesak pemerintah melakukan evaluasi termasuk meletakkan prioritas anggaran penanganan Covid-19. “Saya berharap Vaksin Covid-19 segera ditemukan. Semoga anak negeri bisa menemukan vaksin tersebut, agar kedaulatan vaksin di negeri sendiri,” paparnya.
Tim Pakar Kesehatan Indonesia Hermawan Saputra menjelaskan, vaksin merupakan bagian dari upaya yang sudah diusahakan para ahli sejak virus Covid-19 muncul di kota Wuhan, China April 2020.
“Vaksin adalah sebuah keniscayaan yang harus diupayakan, berlomba-lombalah berbagai negara untuk mencari dan menemukan vaksin untuk penyakit Covid-19,” ujar Hermawan. Ditambahkan, menjadi tantangan juga ketika Indonesia belum melewati puncak pandemi.
Dikatakan, dulu agak miris dan begitu prihatin kita ketika sejumlah Negara Eropa babak belur dilanda covid 19, tetapi mereka sudah melewati puncak pandemi, karena transmission control di sana itu terkendali.
Bahkan, Vietnam, Thailand, Malaysia dan Singapura terkontrol. “Ketika kasus pandemi sudah melewati puncak pertanda yang dilakukan masyarakat dan pemerintah optimal. Saat itulah, proses pembicaraan bagaimana melakukan refresh, ribbon ekonomi,,”jelasnya.
Selanjutnya, kata dia bagaimana menemukan vaksin secara fungsi sekunder dan tersier itu menjadi penting, karena di tahap awal kita harus melakukan primary prevention.
“Di Indonesia orang sering bertanya, apakah kita udah masuk gelombang kedua. No. Kita ini masih berselancar di gelombang pertama. Mudah-mudahan tidak terhempas dan kram,” harapnya. (EK)