“Tahun ini kami dengan bangga kembali menyelenggarakan Jakarta Film Week. Ini adalah komitmen DKI Jakarta yang terus mendukung perkembangan seni dan budaya khususnya penggiat film, sineas, dan seluruh ekosistem industri perfilman untuk bertumbuh. Hal ini beriringan dengan visi misi DKI Jakarta dalam meningkatkan bidang ekonomi kreatif yang semakin bergairah,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Andhika Permata dalam sesi jumpa media peluncuran gelaran Jakarta Film Week 2023 di Jakarta, Selasa.
Andhika menjelaskan bahwa Dinas terus memberikan dukungan penuh terhadap perhelatan tersebut karena sebagian besar pelaku industri film berada di Jakarta, yang merupakan pusat atau episentrum sekaligus mercusuar untuk karya-karya film dan pesan-pesan yang ingin disuarakan.
“Jakarta Film Week menjadi satu wadah ekosistem perfilman Jakarta yang merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif agar tetap eksis. Melalui platform ini, kita bisa mendatangkan film dari luar negeri untuk mendapatkan apresiasi sekaligus pembelajaran. Di lain sisi, kita bisa membawa film sendiri ke luar negeri dalam rangka peningkatan kompetensi dan pengalaman kepada para sineas untuk bisa hadir di berbagai gelaran internasional yang mengusung tema perfilman,” kata Andhika memaparkan.
Andhika berharap bahwa gelaran tahunan tersebut akan semakin berkembang dari waktu ke waktu karena konteks perfilman tergolong dekat dan dapat mendorong pertumbuhan pariwisata.
“Perfilman ini sangat erat kaitannya dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Semua itu bisa menggerakkan orang atau mobilisasi lewat pariwisata. Kami selalu siap mendukung Jakarta Film Week dan mudah-mudahan teman-teman sineas tidak pernah pupus semangat,” kata Andhika.
Perhelatan Jakarta Film Week tahun ketiga akan berlangsung pada 25-29 Oktober 2023 mendatang di sejumlah lokasi di antaranya CGV Grand Indonesia, Kineforum Taman Ismail Marzuki, Galeri Indonesia Kaya, dan Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta.
Mengusung tema “Evolve”, Jakarta Film Week berupaya menggambarkan pertumbuhan festival sekaligus berkembangnya industri film sejak pandemi terjadi. Film pembuka Jakarta Film Week tahun ini adalah “Budi Pekerti” karya Wregas Bhanuteja produksi Rekata Studio dan Kaninga Pictures.
“Budi Pekerti” sudah tayang di Toronto International Film Festival 2023 dan menjadi satu-satunya film yang mewakili Asia Tenggara.
Sedangkan film penutup festival tahun ini adalah “Tiger Stripes” karya Amanda Neil Eu produksi Ghost Grrrl Pictures, Malaysia. Film itu merupakan proyek film ko-produksi yang melibatkan delapan negara termasuk Indonesia melalui Kawan Kawan Media, dan berhasil meraih film terbaik di Cannes Critic Week pada Mei lalu.