SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada 1 -14 Juni 2021 mendatang di semua provinsi.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perpanjangan PPKM Mikro ini lantaran terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di beberapa provinsi di Indonesia.
PPKM provinsi ini kata dia juga akan berlaku di empat provinsi baru yakni Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat.
Sehingga total provinsi yang akan memberlakukan PPKM Mikro menjadi 34 provinsi atau seluruh provinsi di Indonesia.
“Oleh karena itu untuk PPKM mikro tahap selanjutnya 1 sampai 14 Juni mendatang,” jelas Menteri Airlangga dalam konferensi pers virtual seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, dalam konferensi pers melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/5/2021).
Mulanya, Airlangga mengungkap sebaran kasus aktif Corona. Ada 56,4 % kasus aktif di Pulau Jawa dan 21,3% kasus aktif di Pulau Sumatera.
“Catatan tingkat provinsi kasus aktif dari 56,4 persen kasus aktif di Pulau Jawa, (dan) 21,3 persen di Sumatera dan yang berkontribusi terhadap 65 % kasus aktif adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Papua, Jawa Tengah dan Riau,” ujar Airlangga.
Dari kasus aktif di Indonesia, 31,4% berada di Jawa Barat sehingga hal tersebut menjadi perhatian serius pemerintah.
Sementara itu, untuk tingkat provinsi, Airlangga mencatat ada 10 provinsi yang kasus aktif Corona-nya meningkat.
“Sepuluh provinsi meningkat, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, NTB, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara,” imbuh Airlangga.
Kemudian dari provinsi non PPKM, ada 4 provinsi yang akan disertakan ke dalam daftar provinsi yang menerapkan PPKM, yakni Gorontalo, Maluku, Sulawesi Barat dan Maluku Utara. Hal itu dikarenakan ketiganya mengalami kenaikan kasus aktif.
“Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara mengalami kenaikan kasus aktif, oleh karena itu untuk PPKM Mikro tahap selanjutnya 1-14 Juni mendatang, maka Gorontalo, Maluku, Maluku Utara diikutsertakan, ditambah Provinsi Sulawesi Barat,” katanya.
Berdasarkan data Covid-19 yang dimilikinya hingga 23 Mei 2021, kasus harian mengalami tren peningkatan dari sebelumnya 3.800 hingga 4.000 kasus per hari menjadi 5.000 kasus per hari.
Dia pun menyebut potensi kenaikan kasus seusai libur Lebaran akan terjadi pada empat hingga lima pekan mendatang.
“Yang perlu diperhatikan adalah dalam siklus 4 sampai 5 minggu ke depan, karena sebagai contoh pada saat liburan Natal dan tahun baru 2021 kasus tertinggi itu naik pada tanggal 5 Februari 2021 lalu,” kata dia. (wwa)