SUARAINDONEWS.COM, Banyuwangi – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PELNI (persero) untuk kedua kalinya melakukan rehabilitasi ekosistem terumbu karang di Pantai Bangsring, Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan program tanggung jawab sosial dan lingkungan ini menggandeng Universitas Brawijaya.
Peresmian program TJSL didahului dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PELNI dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya tentang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mendukung pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang berkelanjutan.
Kerja sama keduanya ditandatangani oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Anik Hidayati dengan Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo.
Terkait program TJSL rehabilitasi terumbu karang, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI Anik Hidayati mengatakan, kegiatan tersebut sebagai perwujudan pilar lingkungan yang menjadi pondasi TJSL PELNI selain pilar ekonomi, pendidikan dan hukum tata kelola.
“TJSL PELNI hadir lagi di Banyuwangi dengan rumah terumbu karang buatan untuk mendukung ekosistem terumbu karang dan eko wisata di wilayah Banyuwangi. Semoga kehadiran rumah buatan terumbu karang ini dapat menambah daya tarik baru wisatawan di Pantai Bangsring,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI Anik Hidayati, Jumat (3/11/2023).
Rumah terumbu karang yang dimaksud Anik merupakan struktur besi yang luas 12×12 meter yang menyerupai logo PELNI yang baru. Struktur dengan tinggi 1.5 meter tersebut dapat disusuri oleh penyelam karena jarak antar struktur yang memiliki lebar 100 cm.
“Rumah buatan ini mengambil bentuk logo PELNI sekaligus seperti labirin yang dapat menjadi area eksplor para penyelam,” tambahnya.
PELNI sendiri mengoperasikan dua kapal perintis yang melayani angkutan laut di wilayah Kabupaten Banyuwangi. KM Sabuk Nusantara 91 dan 92 melayani perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Wangi menuju Sapeken – Pagerungan Besar – Kangen – Kalianget – Masalembu – Keramaian – Surabaya.
Anik mencatat, kedua kapal perintis tersebut merupakan angkutan favorit masyarakat Banyuwangi untuk menuju Pulau Sapeken di Madura. Tidak kurang dari 300 hingga 400 penumpang per keberangkatan.
Selain membangun rumah terumbu karang di Pantai Bangsring, PELNI juga memberikan 100 unit jaket pelampung kepada kelompok nelayan Banyuwangi. (Akhirudin)