SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Partai Gelora Indonesia menilai meningkatnya permintaan akan ekspor batu bara Indonesia ke RRC adalah bukti bahwa peluang pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19 sangat terbuka lebar.
“Kami yakin bahwa naiknya permintaan pasar dan makin ketatnya perseteruan dagang antara RRC dengan negara-negara produsen Barat akan menjadikan peluang ekspor produk dan komoditas Indonesia menjadi kian terbuka,” kata Henwira Halim, Ketua DPN Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dalam keteranganya, Kamis (8/4/2021).
Menurut Henwira, hal itu seiring dengan mulai pulihnya permintaan pasar global terhadap komoditas-komoditas unggulan Indonesia.
“Semakin terbuka lebar permintaan pasar global, maka potensi masuknya investasi luar negeri juga semakin besar,” ujar Henwira.
Namun, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik menegaskan, peluang, potensi, dan kesempatan yang ada tidak akan dapat dimanfaatkan dengan baik, jika sektor usaha dan industri dalam negeri, terutama sektor UMKM, tidak diberikan ruang dan dukungan yang memadai untuk mempersiapkan diri berkompetisi secara global.
“Masih banyak komoditas dan produk Indonesia lain yang bisa menjadi unggulan untuk memenuhi permintaan pasar dunia,” kata Mahfuz.
Partai Gelora meminta pemerintah terus memberikan dukungan terhadap sektor UMKM untuk terus meningkatkan kapasitasnya agar bisa berkompetisi secara global.
“Kami meminta agar pemerintah terus memberikan dukungannya terhadap sektor UMKM untuk dapat mengembangkan kapasitas dan likuiditas mereka agar dapat menyambut peluang emas di tengah tantangan pandemi Covid-19 ini,” pungkas Mahfuz.
Seperti diketahui, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, Selasa (6/4/2021), mengatakan memanasnya perang dagang Australia dan China berpengaruh terhadap sejumlah harga komoditas global termasuk batu bara.
Menurutnya, tensi dagang tersebut berimbas positif karena naiknya permintaan batu bara Indonesia ke China. Soal ekspor, RI sedang berupaya menggenjot pengiriman batu bara ke China sebanyak 200 juta ton tahun ini.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) April 2021 naik 2,61%, dari Maret 2021, menjadi US$ 86,68 per ton. Harga ini naik US$ 2,21 per ton dari posisi Maret 2021 sebesar US$ 84,47 per ton. (wwa)