SUARAINDONEWS.COM, Ambon – Kemajuan teknologi telah menggerus nilai-nilai nasionalisme, nilai-nilai kebangsaan dan adat budaya ketimuran. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, saat menjadi Keynote Speaker pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di SMA Negeri 3 Ambon, Selasa (31/5/2022).
Dalam kegiatan tersebut Nono Sampono menyampaikan, sosialisasi empat pilar kebangsaan ini merupakan perintah negara atau tugasnya anggota DPD RI dan anggota MPR RI yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 42 tahun 2014 tentang MPR, DPD dan DPR RI, yaitu untuk mensosialisasikan empat pilar kebangsaan ini kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat di Kota Ambon.
Nono Sampono juga mengatakan pergeseran adat budaya ketimuran yang mengedepankan sopan santun, rasa hormat kepada orang tua juga semakin bergeser.
“Ini tugas kita semua untuk mengembalikan dan menguatkan kembali nilai-nilai kebangsaan,” jelas Nono Sampono.
Oleh karena itu melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan ini ia menyebut sangat bermanfaat untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul sekaligus menguatkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda khususnya kaum pelajar.
“Saya sebagai salah satu anggota DPD dan juga anggota MPR memiliki tugas yang diatur dalam undang-undang untuk mensosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Semoga kegiatan sosialisasi ini dapat menambah pengetahun adik-adik siswa dan siswi sebagai bekal untuk menuju ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Nono Sampono juga menyampaikan sosialisasi empat pilar kebangsaan ini difokuskan pada empat hal penting pada pemahaman kebangsaan, diantaranya Pancasila sebagai idiologi bangsa, UUD 1945 sebagai hukum tertulis atau sebagai konstitusi bangsa, NKRI sebagai kesatuan bangsa dari Sabang sampai Merauke, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai moto atau semboyan yang menandakan perbedaan namun tetap satu bangsa Indonesia.
“Sehingga pengamalan nilai-nilai empat pilar dapat mengukuhkan jiwa kebangsaan dan nasionalisme kita untuk menjadi penerus bangsa yang semakin mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar mantan Kabasarnas itu.
Menurut dia, saat ini berbagai macam persoalan kebangsaan terjadi di mana-mana, baik persoalan sosial, suku, agama dan berbagai konflik kepentingan lainnya yang membuat persatuan dan kesatuan bangsa semakin retak. Hal ini disebabkan karena kita abai dan lalai dalam mewujudkan nilai-nilai dari empat pilar kebangsaan ini untuk kehidupan sehari-hari.
“Oleh karena itu, saya mengajak kepada kita semua generasi muda agar tetap komitmen menanamkan nilai-nilai dari empat pilar kebangsaan ini demi masa depan negara yang kita cintai ini,” pungkas Nono Sampono. (Agus M)