Suaraindonews, Jakarta-Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap agar tidak ada
larangan takbir keliling menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1437 H mendatang.
Menurut MUI takbir keliling merupakan tradisi umat Islam Indonesia dan
telah menjadi syiar menjelang lebaran.
Ketua umum MUI KH Ma’ruf Amin saat berada di kantor MUI Pusat, Menteng,
Jakarta Pusat, mengatakan “Kita harapkan agar
pemerintah daerah jangan ada larangan umat Islam melakukan takbir keliling.
Supaya umat Islam merasakan kegembiraan menyambut hari raya Idul Fitri,
termasuk di DKI,”Jumat(01/07/2016)
Pengecualian larangan takbir bisa diberlakukan jika untuk mencegah
kemudharatan yang lebih besar. Seperti adanya kerawanan, mengganggu suasana
dan berpotensi menciptakan konflik. “Sepanjang tidak menimbulkan kerawanan
jangan ada larangan,” tegasnya.
Namun MUI menghimbau agar masyrakat mematuhi larangan sari aparat setempat
jika di wilayah tersebut di nyatakan rawan, menyambut lebaran tidak harus
dengan melakukan takbir keliling.
“Tapi di daerah yang biasa, tak ada kerawanan tetap bisa dilakukan takbir
keliling,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Basuki T Purnama atau Ahok, seperti disampaikan kepada
kepada suaraindonews,di balai kota jakarta, mengimbau agar warga Ibu Kota
tidak menyambut malam takbiran secara berlebihan apalagi dengan konvoi di
jalanan.
“Nggak boleh kata Kapolda. Yang bawa motor nggak boleh,” ujar Ahok.
Bahkan menurut Kapolda metro jaya , pelanggaran lalu lintas kerap terjadi
saat konvoi takbir keliling. Sebab, para pengendara sepeda motor acap kali
tidak memakai helm dan menabuh bedug di atas mobil bak terbuka. “takbir
keliling akan kami tertibkan jika takbir keliling itu melanggar aturan lalu
lintas” jelasnya di taman IRTI Monas, rabu (29/06/2016) lalu. (THD)