SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Senator asal Riau Misharti menegaskan dalam dunia pendidikan dibutuhkan tiga aspek yakni aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Ketiga aspek tersebut menjadi paremeter keberhasilan pendidikan atau tidak.
Hal itu disampaikan Misharti dalam Talkshow Hari Perempuan International yang digagas Kaukus Perempuan Parlemen RI dengan tema ‘Potret Perempuan di Era Pendidikan Daring,’ di selasar Gedung Nusantara V Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Rabu (17/3/2021).
Menurut dia, aspek kognitif diperlukan untuk mengisi pengetahuan pada otaknya, sedangkan aspek afektif diperlukan untuk membentuk sikapnya atau karakternya, dimana hal itu dilihat langsung dari bagaimana gurunya bersikap.
“Dan aspek psiko motorik dibutuhkan untuk membangkitkan respon yang dimilikinya. Ketiga aspek ini wajib diberikan kepada anak didik. Dan itu harus diberikan solusinya di tengah sistem pendidikan di tengah pandemi ini,”kata Misharti.
Oleh karenanya, pendidikan harus menjadi tanggungjawab seluruh masyarakat. Kita harus bergandeng tangan sebagai support system pendidikan itu. Khususnya di masa pandemi dimana membutuhkan penguatan penguatan khusus di dalamnya.
Misharti menilai dibutuhkan modifikasi pembelajaran sesuai SAP yang diinginkan kita, dimana pendidikan karakter menjadi penting. Bahan ajar tidak monoton, menarik, dan terpenting bahwa tujuan pendidikan itu apa.
“Kurikulum K13 ada karakter menjadi acuan kita. Itulah yang membentuk sikap seseorang. Tidak saja cerdas otaknya, juga cerdas sikap dan prilakunya. Jadi tidak saja beriptek namun juga memiliki Imtaq,” kata Anggota Komite IV DPD RI.
Perlu diketahui, di Riau sudah diberlakukannya pembelajaran tatap muka terbatas pada para siswa/siswi. Terbagi dalam 3 shift, serta mematuhi Prokes yang ketat baik diluar sekolah, di dalam sekolah dan di rumah.
“Karena bagi anak anak Bersekolah itu hadir atau datang ke sekolah. Mekanismenya sekolah minta persetujuan orang tua, agar anak anaknya siap pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah harus cepat,” ujarnya.
Misharti kembali mengingatkan bahwa kognitif itu penting, tapi yang juga tak kalah penting afeksi serta psiko motorik bagi anak anak, apalagi di pertengahan tahun ini pembelajaran tatap muka mulai diujicobakan secara nasional.
Rangkaian talkshow ini digelar dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. Selain talkshow juga didalan pameran foto peran perempuan di parlemen dapat turut serta dalam memajukan bangsa, dan ikut serta dalam menentukan keputusan menentukan masa depan bangsa. Pameran foto ini digelar dari tanggal 8-18 Maret 2021 di Selasar Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. (DSK/Tjoek)