SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 silam merupakan bukti keseriusan dan konsistensi pemerintah untuk terus mendukung pengembangan merek lokal. Semakin besar merek, semakin menjadi aset tidak berwujud yang paling bernilai.
Kebanggaan terhadap produk dan merek Indonesia diharapkan semakin menumbuhkan merek lokal baru berkualitas dan mampu menguasai pasar. Merek lokal dapat menjadi asset tidak berwujud yang paling bernilai, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital. Sehingga, nantinya tidak hanya menguasai pasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri.
Beberapa merek yang telah diberikan fasilitas pengembangan oleh Kementerian Perdagangan yaitu Teh Dia (teh), Restu Mande (rendang), Empal Gentong H. Apud (empal gentong kemasan), Seribusatu (nasi liwet kemasan), dan Bali Tangi (kosmetik natural).
Penghargaan “Brand Finance Indonesia Top 100” ini dapat mendorong sekaligus memotivasi para pelaku usaha lokal agar semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan penjenamaan yang lebih baik lagi terhadap produknya.
Penghargaan “Brand Finance Indonesia Top 100” dapat mewujudkan reputasi merek perusahaan dalam negeri yang dikenal oleh masyarakat, menjadi kebanggaan, yang dihargai, dan dihormati di pasar dalam negeri dan pasar global.
Kementerian Perdagangan juga memfasilitasi pendaftaran sertifikasi produk, seperti ISO 22000, Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), dan Kekayaan Intelektual. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga memfasilitasi pendaftaran sertifikasi halal untuk makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan.
Hal ini guna mendukung akselerasi pencapaian visi Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia. Soal upaya peningkatan daya saing produk fesyen muslim, Kementerian Perdagangan juga bersinergi dengan pihak-pihak terkait dan menyelenggarakan Jakarta Muslim Fashion Week guna menjenamakan (branding) Indonesia sebagai kiblat industri fesyen muslim dunia.
Penulis adalah Pongki Nangolngolan H (Pranata Humas Kemendag)