Kesuksesan anak tidak hanya ditentukan oleh nilai sekolah atau fasilitas pendidikan. Para ahli menyebut, keberhasilan justru berakar pada pola asuh di rumah. Inilah 9 ciri orang tua yang dinilai mampu membesarkan anak sukses di masa depan.
SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kesuksesan anak ternyata tidak semata bergantung pada nilai akademik atau kualitas pendidikan di sekolah. Para ahli menilai, fondasi utama keberhasilan justru dibangun di rumah—melalui pola asuh, teladan, dan kebiasaan yang dibentuk orang tua sejak dini.
Berbagai penelitian mengungkap, ada pola tertentu pada orang tua yang anak-anaknya kelak tumbuh menjadi individu sukses. Faktor penentunya bukan hanya fasilitas atau pendidikan formal, melainkan cara orang tua berinteraksi dan menanamkan nilai hidup setiap hari.
Lantas, seperti apa ciri-ciri orang tua yang dinilai mampu membesarkan anak sukses di masa depan? Berikut sembilan di antaranya:
1. Membangun Kepercayaan Diri Lewat Usaha
Alih-alih memberi pujian kosong seperti “kamu hebat,” orang tua yang efektif mengaitkan keberhasilan dengan usaha dan proses. Anak yang percaya bahwa hasil datang dari kerja keras akan lebih tahan banting saat gagal.
Kepercayaan diri tumbuh ketika anak berhasil melewati tantangan dan belajar bangkit setelah jatuh.
2. Mengajarkan Empati Sejak Dini
Empati menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan sosial dan profesional. Orang tua yang membiasakan anak memahami perasaan orang lain—melalui diskusi atau contoh nyata—membangun kecerdasan emosional yang kuat.
3. Terlibat dalam Waktu Bermain Anak
Psikolog anak menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam bermain bersama anak. Aktivitas sederhana seperti bermain peran atau menggambar bersama memperkuat ikatan emosional dan meningkatkan hormon kebahagiaan (oksitosin), yang mendukung tumbuh kembang mental anak.
4. Menghindari Konflik yang Merusak
Studi di New York menunjukkan, anak remaja yang tumbuh di lingkungan rumah hangat dan minim konflik cenderung lebih stabil secara emosional. Orang tua yang mampu mengelola perbedaan tanpa pertengkaran terbuka di depan anak membantu mereka tumbuh dengan rasa aman dan percaya diri.
5. Menjaga Pola Tidur Anak
Dikutip dari Times of India, tidur yang cukup sangat penting bagi perkembangan otak dan emosi anak. Rutinitas tidur yang sehat membuat anak lebih fokus, kreatif, dan siap belajar. Sebaliknya, kurang tidur dapat memicu gangguan konsentrasi dan kesehatan jangka panjang.
6. Membatasi Waktu Layar (Screen Time)
Penelitian American Academy of Pediatrics menemukan, anak yang terlalu lama menatap layar gadget berisiko mengalami keterlambatan perkembangan kognitif. Orang tua yang menetapkan batas waktu dan mengganti aktivitas layar dengan interaksi nyata menumbuhkan anak yang lebih aktif dan sosial.
7. Menghargai Proses, Bukan Hanya Hasil
Psikolog dari Stanford University, Carol Dweck, memperkenalkan konsep growth mindset—keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang melalui usaha. Orang tua yang menekankan pentingnya proses belajar akan membentuk anak yang tidak takut gagal dan selalu ingin berkembang.
8. Menanamkan Optimisme
Orang tua yang membiasakan anak berpikir positif ketika menghadapi masalah membantu membangun karakter tangguh. Anak belajar melihat tantangan sebagai hal sementara, bukan hambatan permanen.
9. Menjadi Teladan Nyata
Anak adalah peniru ulung. Mereka belajar dari apa yang dilihat, bukan hanya yang didengar. Orang tua yang menunjukkan tanggung jawab, disiplin, dan empati secara konsisten memberi contoh hidup nyata yang sulit dilupakan anak.
Penelitian gabungan Pennsylvania State University dan Duke University terhadap lebih dari 700 anak TK di Amerika Serikat menemukan bahwa kemampuan sosial yang kuat sejak dini menjadi prediktor keberhasilan akademik dan karier di masa dewasa.
Dengan kata lain, pola asuh yang penuh kasih, disiplin, dan konsisten jauh lebih berpengaruh daripada sekadar prestasi di atas kertas.
Kesuksesan sejati anak dimulai dari rumah—dari cara orang tua mencintai, membimbing, dan memberi teladan setiap hari.
(Anton)