SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan perbaikan Jembatan Kiambang A yang rusak akibat bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) pada September 2023.
“Perbaikan Jembatan Kiambang A perlu dilakukan dengan konstruksi yang lebih baik guna mendukung konektivitas antar wilayah di Provinsi Sumatera Barat,” ujar Basuki di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Dia menambahkan dengan konektivitas yang baik maka aliran barang, jasa dan manusia bisa lebih lancar dan efisien sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas perekonomian.
“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” katanya.
Jembatan Kiambang A merupakan jembatan lama yang dibangun pada tahun 1975 atau berumur 49 tahun. Jembatan ini memiliki panjang 48 meter dan lebar lalu lintas 7 meter dengan konstruksi jembatan berupa balok T dan pondasi pasangan batu.
Jembatan Kiambang A lama mengalami scoring pada pilar tengah P2 akibat diterjang arus banjir pada tanggal 20 September 2023, sehingga pilar jembatan miring dan terjadi penurunan pada lantai jembatan.
Penanganan sementara telah dilakukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat sejak menerima informasi kerusakan dan langsung melakukan pengalihan lalu lintas ke Jembatan Kiambang B (baru), pembersihan hanyutan kayu (debris) dan pemasangan rambu-rambu peringatan.
Penanganan Jembatan Kiambang A secara permanen dapat dilaksanakan mengingat lokasi jembatan berada di ruas yang padat lalu lintas, untuk penanganan permanen, Detail Engineering Design (DED) sudah tersedia.
Selain Jembatan Kiambang A, penanganan dampak bencana banjir di Sumatera Barat juga dilakukan Kementerian PUPR dengan memperbaiki ruas-ruas jalan yang mengalami longsor, yakni Batas Payakumbuh-Batas Riau, tepatnya di STA 150+150-STA 167+000.
Secara keseluruhan, terdapat 48 titik longsor yang sudah tertangani dengan kondisi lalu lintas lancar. Selanjutnya ruas Batas Sawah Lunto terdapat 12 titik longsor dan sudah tertangani untuk fungsional, serta 1 titik badan jalan amblas masih dalam progres penanganan. (ANT/Akhirudin).