SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, bersama Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, Duta Besar RI untuk Yaman Y.M. Mohamad Irzan Djohan, dan Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Sili Nugraha Mauludiah, mengadakan konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (8/10/2024). Konferensi pers ini diadakan setelah Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RTM) yang membahas perencanaan dan pelaksanaan bantuan kemanusiaan Indonesia untuk negara-negara yang sedang mengalami krisis, yaitu Yaman, Sudan, dan Palestina.
Dalam keterangannya, Menko PMK Muhadjir Effendy menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membantu negara-negara tersebut yang saat ini tengah dilanda krisis kemanusiaan akibat konflik dan perang berkepanjangan. “Bantuan kemanusiaan ini adalah wujud nyata dari solidaritas internasional Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini akan meringankan beban warga di Yaman, Sudan, dan Palestina yang terdampak oleh krisis yang sedang berlangsung,” ujar Muhadjir.
Bantuan yang akan disalurkan oleh pemerintah Indonesia mencakup kebutuhan pokok, seperti makanan, obat-obatan, perlengkapan medis, serta bantuan finansial. Menurut Muhadjir, pemerintah akan bekerja sama dengan lembaga internasional seperti PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan untuk memastikan bantuan tersebut bisa tersalurkan dengan tepat ke wilayah-wilayah yang paling membutuhkan.
Koordinasi dengan Berbagai Lembaga
Selain itu, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto menjelaskan bahwa koordinasi antar-lembaga dalam negeri juga telah dilakukan untuk mempercepat pengiriman bantuan. BNPB, sebagai badan yang berperan dalam penanggulangan bencana dan krisis, akan mendukung penuh proses pengiriman logistik dan koordinasi dengan pemerintah setempat di Yaman, Sudan, dan Palestina.
“Kami telah menyiapkan segala kebutuhan logistik, dan koordinasi dengan pihak terkait telah berjalan dengan baik. Kami berharap bantuan ini bisa segera dikirim dan diterima oleh masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Suharyanto.
Diplomasi Kemanusiaan
Duta Besar RI untuk Yaman, Y.M. Mohamad Irzan Djohan, juga menyampaikan pandangannya terkait situasi di Yaman dan upaya diplomasi kemanusiaan yang telah dilakukan oleh Kedutaan Besar RI. Menurutnya, bantuan dari Indonesia ini sangat berarti bagi masyarakat Yaman yang telah lama terjebak dalam krisis kemanusiaan akibat perang saudara. “Kami terus menjalin kerja sama dengan otoritas setempat di Yaman untuk memastikan bantuan dari Indonesia bisa sampai ke tangan yang tepat,” jelas Irzan Djohan.
Sementara itu, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Sili Nugraha Mauludiah, menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri akan terus berupaya memfasilitasi diplomasi kemanusiaan ini dan memastikan agar bantuan dari Indonesia menjadi simbol solidaritas global. “Kami berharap bantuan ini tidak hanya membantu meringankan beban warga, tetapi juga menunjukkan bahwa Indonesia selalu hadir dalam upaya menjaga perdamaian dan kemanusiaan di tingkat global,” tuturnya.
Langkah Nyata Solidaritas
Dengan adanya perencanaan dan pelaksanaan bantuan ini, Indonesia kembali menunjukkan peran aktifnya di kancah internasional sebagai negara yang peduli terhadap krisis kemanusiaan global. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga yang terdampak konflik di Yaman, Sudan, dan Palestina.
Konferensi pers ini menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan bantuan kemanusiaan tersebut bisa segera direalisasikan dan membawa manfaat nyata bagi mereka yang terdampak.
(Anton)