SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menyambut dengan antusias terobosan monumental yang berhasil dicapai oleh Pemerintah Indonesia. Ini merupakan sejarah, sebuah langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi jemaah haji asal Indonesia, di mana Pemerintah Indonesia diizinkan memiliki tanah di Makkah, Arab Saudi. Inisiatif ini menjadi dasar berdirinya kawasan “Kampung Haji Indonesia”.
Hal ini disampaikan langsung oleh Pimpinan Komite III DPD RI, Prof. Dr. H. Dailami Firdaus, S.H., LL.M., yang menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas capaian diplomatik ini.
Ia menyebutkan bahwa langkah ini adalah buah dari kerja keras diplomasi tingkat tinggi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang secara konsisten dan penuh dedikasi memperjuangkan kepentingan umat di forum internasional.
“Kampung Haji Indonesia akan menjadi oase layanan bagi para jemaah kita di Tanah Suci. Fasilitas ini akan terpusat, memudahkan akses informasi, akomodasi, hingga dukungan layanan yang dibutuhkan para jemaah selama menjalankan ibadah,” ujar Bang Dai, sapaan akrabnya.
Kawasan khusus ini diharapkan dapat mengurangi beban logistik dan meningkatkan kekhusyukan jemaah selama berhaji. Tidak hanya menjadi simbol kedekatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi, proyek ini juga menandai awal baru dalam penyelenggaraan ibadah haji yang lebih mandiri dan terorganisir.
DPD RI, sebagai representasi daerah dari seluruh pelosok Nusantara, juga menyatakan kesiapan penuh untuk turut mengawal dan menyuarakan aspirasi jemaah haji dari berbagai provinsi. Komite III, yang membidangi urusan agama, sosial, dan kesehatan, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam implementasi proyek ini.
Dailami menjelaskan, terdapat beberapa langkah penting yang alan didorong DPD RI ke depan. Pertama adalah penyusunan regulasi dan payung hukum yang jelas serta transparan untuk mendukung pengelolaan kawasan Kampung Haji Indonesia secara profesional dan sesuai syariat Islam. Kedua, peningkatan koordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh informasi terkait fasilitas ini dapat diakses dengan mudah oleh calon jemaah dari seluruh daerah.
“Fokus utamanya adalah kenyamanan dan keberkahan jemaah, memastikan bahwa proyek ini tidak hanya bersifat infrastruktur, tetapi benar-benar berorientasi pada pelayanan umat,” jelasnya.
Sebagai penutup, Dailami mengatakan bahwa DPD RI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung langkah besar ini dan mengawal proses pembangunannya dengan penuh tanggung jawab. “Dengan semangat kebersamaan dan niat yang tulus, Kampung Haji Indonesia akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang, simbol dari kerja nyata demi kemaslahatan umat,” tutupnya.
(Anton)