SUARAINDONEWS.COM, Banten – Pada kunjungan kerja yang dilakukan oleh Tim Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Merak, Banten, sejumlah permasalahan infrastruktur terungkap. Dalam peninjauan mereka, terungkap bahwa akses jalan menuju pelabuhan terbilang sempit, kebutuhan akan adanya pelabuhan barang dirasakan, dan efisiensi waktu bersandar kapal menjadi perhatian utama.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi infrastruktur pelabuhan tersebut. “Secara kasat mata masih melihat ada beberapa PR (pekerjaan rumah) di sini yang harus kita kerjakan ke depan. Dari pintu pertama masuk pelabuhan tadi saya lihat banyak bangunan pemukiman itu sampai nyentuh ke badan jalan. Ini masalah,” ujarnya.
Salah satu masalah yang ditemui adalah terbatasnya lajur jalan menuju pelabuhan dan terminal terpadu Merak, dengan hanya dua lajur di masing-masing jalur. Kendaraan yang terparkir di tepi jalan juga berpotensi mengganggu lalu lintas.
Lasarus menyoroti kebutuhan akan pembatas antara badan jalan dengan pemukiman untuk mengatasi potensi bahaya, terutama dalam situasi darurat seperti kendaraan yang mengalami masalah teknis. Dia berencana untuk membahas masalah ini dengan pihak terkait, termasuk Pemda Cilegon dan Kementerian PU.
Selama peninjauan, tim Komisi V juga berinteraksi dengan kapten kapal, yang mengungkapkan bahwa waktu sandar kapal sebenarnya bisa disingkat, namun seringkali terjadi kendala dari kendaraan yang diangkut.
Selain itu, dengan puncak arus mudik di Pelabuhan Merak diprediksi terjadi pada H-4 Idulfitri, telah tercatat jumlah penyeberang yang signifikan sejak H-10 Idulfitri. Sebagai upaya mengurangi kepadatan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyediakan titik zona penyangga di beberapa rest area.
Diharapkan dengan temuan dan rekomendasi yang dihasilkan dari kunjungan ini, perbaikan infrastruktur di Pelabuhan Merak dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan operasionalnya.
(Anton)