SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Krisis Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengguncang Indonesia, dengan lonjakan kasus yang sangat memprihatinkan. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas meningkatnya kasus DBD dari bulan Ramadan hingga Syawal. Menurutnya, situasi ini telah mencapai titik peringatan yang serius bagi semua pihak terkait.
Per 15 April lalu, jumlah kasus DBD mencapai angka yang mencengangkan, sebanyak 62 ribu kasus dengan 475 jiwa yang telah meninggal dunia. Provinsi-provinsi seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan menjadi fokus utama, dengan sejumlah kasus fatal yang terjadi. Kurniasih menyoroti bahwa masalah ini bukan hanya tanggung jawab masyarakat, tetapi juga pemerintah yang harus bertindak cepat dan efektif.
Meskipun DPR telah mengingatkan pemerintah mengenai lonjakan kasus DBD, namun peningkatan tersebut belum terbendung. Kurniasih menyatakan bahwa saat ini yang diperlukan adalah upaya bersama untuk mencari solusi konkret, bukan saling menyalahkan. Penting untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman DBD yang semakin meningkat.
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD tercatat mencapai 76.132 orang hingga minggu ke-16 tahun 2024, meningkat dari 53.131 orang pada Maret 2024. Bahkan, angka kematian akibat DBD mencapai 540 orang, mencatatkan angka yang sangat mengkhawatirkan.
Krisis DBD ini menyoroti pentingnya langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan yang lebih efektif. Gerakan kesadaran masyarakat tentang kesehatan harus ditingkatkan, tetapi juga dibutuhkan koordinasi dan tindakan langsung dari pemerintah dalam memperkuat sistem kesehatan dan mengimplementasikan strategi pencegahan yang lebih efektif.
Dalam menghadapi krisis ini, penting untuk bersatu dan bekerja sama sebagai satu kesatuan, tanpa menyalahkan satu sama lain. Langkah-langkah konkret perlu segera diambil untuk melindungi masyarakat dari bahaya DBD yang terus mengancam.
(Anton)