SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta memastikan distribusi tinta untuk Pemilu 2024 dimulai pada 8 November 2023 setelah melalui proses produksi sekitar tiga hari (dari 5 November) di wilayah Sunter, Jakarta Utara.
Dalam kesempatannya, Anggota KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya mengatakan bahwa pihaknya akan mendistribusikan segera tinta untuk pemilu tersebut.
“Distribusi akan segera kami lakukan,” kata Dody kepada wartawan di Jakarta Utara, Kamis (19/10/2023) kemarin.
Dikatakan selanjutnya oleh Dody, untuk tahap awal, penerima yang siap adalah KPU Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu. Yang lain, kata Dody, masih perlu menunggu penandatanganan untuk kontrak sewa gudang penyimpanan.
“Sewa gudang selesai, nanti distribusi akan segera bisa dilakukan. Awal November perkiraan,” katanya
Lebih dalam, Dody menjelaskan bahwa dirinya telah mengecek langsung komposisi hingga ketahanan tinta-tinta tersebut ketika menempel di kuku jari. Hasilnya, tintanya tahan mengecap di kuku jari meski sudah dibaluri dengan alkohol maupun penggunaan bahan-bahan pemudar warna lainnya.
“Kami sudah mengecek dari sisi komposisi bahan, sudah sesuai dengan spesifikasi juga terkait dengan ketahanan kami lakukan pengujian,” jelas Dody.
Pengecekan juga dilakukan terhadap proses pengemasan tinta, harus sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh KPU RI. Selain itu, Dody didampingi Direktur PT Kudo Indonesia Eko Santiko mengecek ke gudang-gudang.
“Jadi tidak hanya ketentuan terkait komposisi bahan, tapi ketahanan dan juga sertifikat halal,” ujar Dody.
Halal di sini artinya, tinta tidak menghalangi air meresap ke dalam kulit. Dody menjelaskan, pada saat nanti pemilih sudah menggunakan hak pilihnya, mereka harus tetap bisa shalat dan beribadah lainnya.
“Jadi tinta tidak menutup penggunaan atau masuknya air ke dalam kulit,” jelasnya.
Sebagai informasi, saat ini tinta yang mesti didistribusikan PT Kudo Indonesia mencapai 979.000 botol atau cukup untuk memenuhi kebutuhan di 35 provinsi.
“Kami sudah mengirimkan lebih dari 30 persen ke seluruh Indonesia,” kata Eko Santiko. (RED)