SUARAINDONEWS.COM, Lombok, Nusa Tenggara Barat — Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar Media Gathering KPU Tahun 2025 dengan mengusung tema “Sinergi Pilar Demokrasi” pada Senin (8/12/2025). Kegiatan ini menghadirkan para pakar dan peneliti dari berbagai lembaga untuk membahas tantangan penyelenggaraan pemilu, khususnya terkait disinformasi, literasi pemilih, dan inovasi layanan informasi publik.
Turut hadir Guru Besar Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Mada Sukmajati, Direktur Sindikasi Pemilu dan Demokrasi Erik Kurniawan, perwakilan INFID Masykurudin Hafidz, Dosen STIE LAN Faza Dhora Nailufar, serta peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi Aqidatul Izza Zain dan Putra Satria. Mereka terlihat berdiskusi hangat usai memberikan pemaparan kepada peserta.
Dalam kegiatan tersebut, para narasumber menekankan pentingnya kolaborasi antara penyelenggara pemilu, media, akademisi, dan masyarakat sipil untuk menjaga kualitas demokrasi. Disinformasi disebut sebagai salah satu ancaman terbesar yang dapat memengaruhi persepsi publik serta mengganggu proses pemilu yang jujur dan adil.
Selain itu, peningkatan literasi pemilih juga menjadi sorotan. Para pakar mendorong KPU memperluas program edukasi yang mudah dipahami masyarakat, terutama bagi kelompok yang belum terjangkau informasi politik secara memadai.
KPU RI juga memaparkan berbagai inovasi layanan informasi publik yang akan terus dikembangkan pada tahun 2025. Langkah ini dilakukan untuk memastikan transparansi, kemudahan akses informasi, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap proses pemilu.
Melalui Media Gathering ini, KPU berharap terjalin sinergi yang lebih kuat antara KPU dan media massa, sehingga informasi pemilu dapat tersampaikan secara akurat, jelas, dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
Kegiatan ini menjadi ruang dialog penting untuk menghadapi dinamika demokrasi ke depan, sekaligus memastikan bahwa penyelenggaraan pemilu tetap berjalan inklusif, transparan, dan berintegritas.
(Anton)



















































