SUARAINDONEWS.COM, Jambi – Rumah Sakit Islam (RSI) Arafah, Kota Jambi , Jambi mengalami kerusakan parah akibat perusakan yang dilakukan oleh keluarga pasien yang tidak puas pelayanan rumah sakit tersebut.
Perusakan itu terjadi pada dinding pintu serta kaca pintu Intalaasi Gawat Darurat (IGD) RSI Arafah Kota Jambi. Pecahan kaca terlihat berserakan pada Sabtu (21/1/2023).
Kronologi pengrusakan, sekira dini hari tadi sekitar jam 00.30 WIB ada dua orang mengantarkan pasien dengan kondisi luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
RSI Arafah Kota Jambi langsung menangani dengan tindakan pertama sesuai dengan standar operasi penindakan rumah sakit.
Namun, entah kenapa sekira pukul 02.00 WIB dini hari, tiba-tiba keluarga korban mengamuk dengan menbabi buta.
Mereka menilai RSI Arafah, tidak memberikan pelayanan yang prima, sehingga menyebabkan pasien meninggal dunia.
“Kami Security hanya bisa berusaha untuk mendinginkan situasi dengan memberikan arahan agar keluarga pasien bisa bersabar dan bisa mengendalikan diri dan jangan melakukan perusakan terhadap sarana dan instalasi Rumah Sakit Islam Arafah,” Wanto, Sekuriti RSI Arafah, Kota Jambi, Jambi, Sabtu (21/1/2023).
Menurutnya, mungkin keluarga pasien merasa tidak puas dan kecewa terhadap pelayanan dan lambatnya tindakan yang dilakukan oleh RSI Arafah, sehingga pasien meninggal dunia.
“Karena dalam melakukan tindakan lebih jauh kita perlu kordinasi dan melaporkan ke pimpinan kita lagi,” tambahnya.
Robi, Petugas Kesehatan RSI Arafah mengaku, pasien langsung dilaksanakan penanganan sesuai dengan SOP (Standar Operasi Prosedur) untuk melakukan tindakan pertama pertolongan pasien, menyelamatkan nyawa pasien.
“Setelah dilaksanakan penanganan pertama oleh IGD Rumah Sakit Islam Arafah kondisi pasien mulai membaik tetapi setelah dilaksanakan tindakan Rontgen kondisi pasien menurun, dan kondisi pasien haus dan meminta minum tetapi petugas IGD Rumah Sakit Islam Arafah melarang tidak boleh diberi minum,” ujarnya.
Kemudian memberi saran jika kalau pasien mau minum agar dioleskan saja air pada bagian mulut atau bibir pasien.
Karena pasien dalam keadaan harus dan memaksa minta minum, pihak keluarga memberikan air untuk diminum oleh pasien, tanpa diketahui oleh petugas rumah sakit.
“Setelah petugas tahu pasien minum air langsung mengecek kondisi pasien dan ternyata kondisi kesadaran pasien semakin menurun dan hilang kesadaran, kemudian tindakan dari Petugas Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Arafah melaksanakan tindakan lanjutan dengan pompa jantung untuk mengembalikan denyut nadi dan bantuan nafas serta dilaksanakan alat kejut jantung,” ujarnya
Tetapi kata dia kondisi kesadaran pasien tetap tidak membaik dan oleh petugas jaga Rumah Sakit Islam Arafah dilaksanakan pemeriksaan penunjang untuk menentukan kondisi pasien apakah masih dalam kondisi sadar atau sudah meninggal.
Seteah dilaksanakan pemeriksaan penunjang, pasien tetap tidak sadarkan diri dan sekira pukul 02.50 WIB oleh Dokter jaga IGD RSI Arafah dr. Haldian dan dr. Robbi, Sp. B, dan dinyatakan meninggal dunia.
Setelah mendengar kondisi pasien dinyatakan meninggal dunia, keluarga pasien datang ke rumah sakit. Kemudian melakukan perusakan sarana dan instalasi RSI Arafah dengan memecahkan kaca pintu dan jendela serta melempar benda-benda seperti botol air mineral dan benda lainnya.
“Atas kejadian itu pihak Rumah Sakit Islam Arafah siang ini berencana akan membuat Laporan Pengaduan Kepolisian terkait kejadian tersebut,” tutupnya (Budi Harto)