SUARAINDONEWS.COM, Bekasi-Ki Kusumo bersama rekan-rekan dari Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) turun kelapangan membantu korban banjir di Perum Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi (2/1). Mereka membantu meringankan masyarakat yang terkena musibah banjir. Sejumlah bantuan diberikan mulai mie Instan, nasi Bungkus, makan dan minuman siap saji, serta juga memberikan bantuan perahu karet untuk mengevakuasi warga.
“Kali ini menjadi banjir terparah di semua titik lokasi genangan. Tak sedikit pula ada di beberapa titik di daerah Bekasi, khususnya yang terparah di lokasi Perumahan Pondok Gede Permai Jatirasa Jatiasih. Dan sebagai bagian dari
warga masyarakat yang juga mempunyai LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) merasa terpanggil bahwa ini merupakan sebuah peristiwa alam dan banyak masyarakat yang butuh bantuan dalam peristiwa banjir ini, ” jelas Ki Kusumo saat mengunjungi lokasi.
Seperti diketahui, dalam kondisi seperti ini masyarakat lebih membutuhkan bantuan langsung. Karena saat situasi seperti ini banyak masyarakat yang belum makan, karena mereka kesulitan untuk keluar rumah. Rumah mereka dikepung banjir. Sementara toko-toko, tempat jualan makanan dan minuman di sekitar mereka tutup, karena semua sama-sama terkena banjir. Oleh karena itu yang sangat dibutuhkan makanan, minuman, air bersih, dan pakaian.
Terkait fenomena alam yang ekstrem belakangan ini terjadi, Ki Kusumo mengingatkan bahwa semakin menunjukkan bumi ini sudah tua. Bahwasanya semua yang sudah tua dan sudah berumur, sudah mulai sakit-sakitan. Dan kondisi ribuan tahun Bumi itu kemudian oleh manusia tidak dipelihara. Seperti dihabisinya pepohonan namun lupa melakukan reboisasi sehingga terjadi longsor. Unsur yang menyerap air berkurang, air yang seharusnya masuk kedalam tanah akhirnya mengalir diatas permukaan tanah dan menggenangi area-area yang lebih rendah.
“Jadi dengan Bumi yang semakin menua ini harus kita perbaiki, perbanyak doa dan janganlah melakukan sesuatu yang merugikan alam. Hal-hal yang berkaitan dengan konsep pemeliharaan alam dikembalikan lagi. Diusahakan lagi, dan dibangun kembali. Bumi ini harus disayang, dipelihara serta diberi obat, dan diberi makanan yang cukup sehingga mampu memelihara manusia hingga ribuan tahun kedepan. Jadi intinya bersahabat dengan alam, memelihara alam akan membuat kita hidup didalam alam,” ujar Ki Kusumo.
Dan kedepannya, Ki Kusumo menyakini setiap daerah tentu punya kemampuan menemukan jalan keluar mengatasi bencana banjir ini. Karena peristiwa banjir ini bukan merupakan pertiwa yang baru pertama kali. Ada pengalaman berulang-ulang yang seharusnya memberi pelajaran bagi kita bagaimana kedepan dan apa yang harus kita lakukan.
Mungkin secara teknis melibatkan orang-orang yang berkaitan dengan tata kota atau penanggulan banjir. Tentunya mereka harus turun tangan, engineer-engineernya harus turun tangan, supaya ini ditangani lebih secara profesional. Bagaimana harus menyikapi supaya banjir itu tidak terjadi lagi kedepannya.
“Hal inilah yang mungkin harus segera disikapi, jangan dijadikan sebuah teori saja atau cuma cerita-cerita “…waaahh kebanjiran…” dan lain-lain. Tapi segera laksanakan sebuah perbuatan bagaimana supaya banjir kedepan tidak terjadi lagi,” pesan Ki Kusumo dengan tegas.
(tjo; foto dok