SUARAINDONEWS.COM, Jakarta,-Lembaga Pengembangan CSR Indonesia (LPCI) menggandeng Korean Trading and Investment Indonesia (Kortindo) bersama sejumlah asosiasi seperti diantaranya Gerakan Pengusaha Peduli Indonesia (Gappenas) terus menggerakan pola pola pembangunan di Indonesia secara gotong royong tanpa harus berhutang. Selain memberikan jaminan keamanan berinvestasi bagi para investor yang akan menginvestasikan modalnya di Indonesia.
Demikian hal tersebut dikemukakan Ketua Umum LPCI, Teten Indra A, saat memberikan Plakat dukungan terhadap Ketua Umum Gappenas Dede Koswara untuk turut menggerakan pembangunan di Indonesia dengan pola pola pembangunan secara gotong royong tanpa harus berhutang di Kantor Sekretariat Gappenas, Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail 3rd Floor, Kuningan, Jakarta Selatan (4/9-2018).
Dalam pemberian plakat yang dihadiri pula oleh Sekretaris Umum LPCI Iskandar dan Sekretaris Umum Gappenas Ashari Djamil serta sejumlah staf yang hadir, Teten Indra A, menegaskan kembali bahwa pola pola untuk menjamin keamanan berinvestasi bagi para investor dari mancanegara sudah dipersiapkan sejumlah skemanya dan menjadi fokus dirinya karena hal tersebut yang kerap dikeluhkan para investor selama ini.
Oleh karenanya, tambah Teten melalui Kortindo dan asosiasi asosiasi yang terlibat semua hal tersebut dapat direalisasikannya baik membangun secara gotong royong tanpa harus membebani keuangan negara sekaligus terjaminnya investasi bisnis yang dilakukan para investor di Indonesia.
Dan sementara Ketua Umum Gappenas Dede Koswara meyakini bahwa banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun Indonesia tanpa harus berhutang. Yakni hanya dengan butuh sedikit kreativitas memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang begitu melimpah ruah dan tentunya juga dengan melibatkan sumber daya manusia yang kita miliki, tegasnya.
Tapi tentunya, butuh dukungan kuat dari pemerintah melalui regulasi yang bersifat petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis sehingga menunjang terciptanya pembangunan oleh masyarakat yang mandiri yang melibatkan semua stakeholder yang ada secara konsisten dan berkelanjutan, lanjut Dede Koswara.
Sejumlah program pun tengah disiapkan LPCI bersama Kortindo dan sejumlah asosiasi seperti Gappenas antara lain seperti pelaksanaan Program Indonesia Terang melalui skema CSR di sejumlah Desa, Program Satu Propinsi Satu Airlines Satu Pelabuhan melalui skema bagi hasil BOT, JO atau BUMD, Program Bis Sekolah Gratis di Kabupaten/Kota, dan masih banyak lagi (sesuai potensi daerah yang ada, red).
Dalam kesempatan terbatas tersebut, Ketua Umum LPCI Teten Indra A dan Ketua Umum Gappenas Dede Koswara mengharapkan dukungan dari Kementerian Kordinator Politik, Hukum dan Keamanan, khususnya SesMenKoPolHuKam, Letjen (Purn) TNI Yoedhi Swastono, dan sejumlah Kementerian terkait dalam rangka penguatan masyarakat untuk berdikari, mandiri dan sejahtera dengan melibatkan Perusda Perusda dan BUMD BUMD yang ada.
Gerakan Pengusaha Peduli Nasional (Gappenas) berdiri berdasarkan Akta Notaris Nomor 21 tertanggal 23 April 2018 an Notaris H.Bambang Suprianto SH, SpN, MH. Dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan Nomor AHU – 0005637. AH.01.07 Tahun 2018 tertanggal 25 April 2018, dengan Ketua Umum Dede Koswara, Sekretaris Umum Ashari Djamil dan Bendahara Umum Nandang Priatna.
Gerakan Pengusaha Peduli Nasional (Gappenas) sebagai Organisasi Perkumpulan Perusahaan Swasta Nasional di berbagai bidang. Sekaligus sebagai wadah Membina, Memajukan dan Mengembangkan anggota menjadi Perusahaan yang Profesional dan berwawasan Kebangsaan. Selain sebagai wadah informasi dan kordinasi program. Dan untuk memudahkan hubungan (akses) bagi anggotanya dalam pelaksanaan kegiatan usahanya, baik dengan pemerintah (instansi instansi terkait), organisasi kemasyarakatan lainnya, organisasi sosial politik, Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat juga dengan pihak stakeholder serta masyarakat setempat.
(hmsgpps/ foto jn