SUARAINDONEWS.COM, Karawang – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak masyarakat Kabupaten Karawang, Jabar membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital agar tidak menjadi korban hoaks dan penipuan berbasis digital.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika dituntut berperan aktif dalam menghentikan penyebaran hoaks serta dampak negatif internet lainnya dengan meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat melalui pelatihan kecakapan literasi digital,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, di sela Seminar Cakap Digital di Karawang, Senin (20/5/2024).
Ia menyampaikan bahwa saat ini dunia internet dipenuhi konten berbau berita bohong, ujaran kebencian, dan radikalisme, bahkan praktik- praktik penipuan. Atas hal tersebut, penguatan literasi digital diperlukan di setiap aspek masyarakat agar cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa tercapai.
“Jika generasi muda kurang menguasai kompetensi digital, ini sangat berisiko bagi mereka untuk tersisih dalam persaingan memperoleh pekerjaan, partisipasi demokrasi, dan interaksi sosial,” kata dia.
Menurutnya, literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif.
Sementara itu, dalam acara Seminar Cakap Digital bertajuk Stop Penipuan di Internet secara hybrid yang digelar Kemenkominfo bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Karawang, diikuti oleh 300 masyarakat yang merupakan orang tua siswa di Karawang.
Kegiatan yang digelar di aula Pemkab Karawang itu di antaranya bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan masyarakat terkait literasi digital yang mencakup digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture.
Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membentuk pola pikir masyarakat yang kritis dan kreatif dalam ber-digital agar tidak mudah termakan isu yang provokatif, apalagi sampai menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan berbasis digital.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh yang hadir dalam kegiatan itu menyampaikan bahwa kemajuan peradaban daerah dimulai dari digitalisasi. Sedangkan digitalisasi ini terus mengalami perkembangan.
“Jadi tentunya kita harus bersiap meningkatkan kecakapan digital untuk menuju Indonesia Emas 2045,” kata Aep. (ANT).