SUARAINDONEWS.COM, Solo – Menambah akses masyarakat terhadap layanan Kesehatan spesialis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memenuhi kebutuhan dokter spesialis di setiap rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk mengejar kekurangan dokter spesialis.
“Jadi RSUD pasti akan diisi, fasilitasnya diisi, dan juga sumber daya manusia (SDM) diberi beasiswa, bisa fellowship. Upaya pemenuhan dokter spesialis dan fasilitas penunjang dilakukan dalam rangka transformasi sistem kesehatan Indonesia,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat kunjungan kerja ke RSUD Dr. Moewardi, Solo, Sabtu (10/12/2022).
Dokter spesialis yang menjadi prioritas pemenuhan di RSUD adalah spesialis penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Dokter spesialis tersebut yaitu spesialis onkologi untuk penyakit kanker, spesialis jantung dan pembuluh darah.
Kemudian spesialis neurologi untuk penyakit stroke, serta spesialis nefrologi untuk penyakit ginjal. Menkes Budi menginisiasi adanya transformasi di bidang kesehatan. Ia telah menetapkan ada enam jenis transformasi yang akan dilakukan.
Antara lain transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.
Pemenuhan dokter spesialis di RSUD merupakan bagian dari transformasi layanan rujukan. Transformasi ini akan dimulai dengan tiga penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia yaitu penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Menkes Budi mencontohkan untuk penyakit jantung, masalahnya tidak semua provinsi memiliki rumah sakit dengan fasilitas untuk pasang ring di jantung. Saat ini dari 34 provinsi yang bisa melakukan operasi pasang ring hanya 28 provinsi.
“Kalau pasien tidak bisa dipasang ring maka tindakan berikutnya adalah bedah jantung terbuka. Ini jumlahnya turun lagi dari 28 provinsi hanya 22 provinsi yang bisa,” pungkas Menkes Budi. (Agus M)