SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Hudori berharap, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dapat terus meningkatkan perannya dalam menjaga kode etik sekaligus kehormatan penyelenggara pemilu. Peran ini penting untuk mewujudkan pemilu yang demokratis, terpercaya, dan berintegritas.
Hal itu disampaikan Hudori saat memberi sambutan mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada Syukuran Ulang Tahun DKPP ke-9 secara virtual, Senin (14/6/2021). Kegiatan bertajuk “Sembilan Tahun DKPP Berkontribusi bagi Terwujudnya Demokrasi, Keadilan Bermartabat, dan Pemilu Berintegritas” ini berlangsung secara luring dan daring.
Hudori mengapresiasi berbagai prestasi yang telah dicapai DKPP, termasuk memastikan perannya tetap berjalan meski di tengah pandemi. “Saya mengapresiasi sekaligus berterima kasih kepada segenap jajaran DKPP, atas semua pencapaian yang telah diraih sejak tahun 2012 sampai dengan usia yang ke-9 tahun ini,” ujar Hudori.
Sebagai mitra pemerintah, lanjut Hudori, Kemendagri berharap DKPP dapat kian eksis dan aktif dalam mewujudkan demokrasi yang bermartabat, berpihak kepada rakyat, serta bertanggung jawab. Terlebih dalam mempersiapkan Pemilu Serentak 2024 yang akan datang. Pasalnya, ajang tersebut merupakan penentu bagi masa depan Indonesia di tengah tantangan dan tuntutan global yang kian kompleks.
Di sisi lain, dengan adanya momentum peringatan hari jadi DKPP yang ke-9 ini, Hudori juga berharap, lembaga tersebut dapat terus meningkatkan sinergisitas dengan berbagai stakeholder terkait. Sehingga, kata Hudori, peran DKPP dapat semakin optimal dalam mengawal penyelenggaraan pemilu yang berintegritas dan bermartabat.
Punya komitmen
Dalam kesempaytan ini, Muhammad Hudori yang Ketua DKPP menyatakan, Penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu, termasuk DKPP, memiliki niatan yang sama dalam mewujudukan Pemilihan Umum (Pemilu) yang semakin berintegritas.
“Kami yakin 3 (tiga) lembaga ini punya komitmen yang sama, punya nawaitu yang sama, punya target dan cita-cita yang sama, supaya proses-proses dan hasil Pemilu dan Pilkada kita di Indonesia semakin bermartabat,” ujarnya.
Menurutnya, bangsa Indonesia patut bersyukur atas pengakuan dunia internasional dalam pelaksanaan pesta demokrasi di tanah air. Bahkan, menurutnya, Indonesia menjadi negara satu-satunya yang memiliki dewan kehormatan penyelenggara pemilu yang berperan menegakkan kode etik bagi para anggota Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. Meski demikian, menjaga integritas, dinilainya, perlu ditanamkan dalam setiap diri penyelenggara, bukan karena hadirnya badan kode etik seperti DKPP.
“Biarlah masing-masing teman-teman KPU-Bawaslu memelihara, merawat integritas. Ketika sudah komitmen itu secara personal, lalu bersemi menjadi komitmen semua organisasi, biarlah nilai-nilai etik terejawantah pada diri setiap penyelenggara pemilu,” kata Muhammad.
Peringatan hari jadi DKPP ke-9 ini, dinilainya sebagai momentum untuk mengingat kembali nilai-nilai dan kode etik yang tertanam dalam diri penyelenggara. Bahkan menurutnya, tanpa lembaga DKPP pun, integritas diri penyelenggara harus tetap ada. Sebab, pemilu yang berintegritas menjadi salah satu ukuran utama demokrasi suatu negara. Ia juga meyakini, pemilu yang berintegritas salah satunya ditentukan oleh penyelenggara pemilu yang juga berintegritas.
Ia menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dukungan Kemendagri dalam menyokong operasional organisasi lembaga DKPP. Ia pun mengungkapkan, dengan dukungan itu, Kemendagri tak pernah sedikitpun melakukan intervensi.
“Saya dan anggota DKPP juga berterima kasih kepada Bapak Menteri dan Sekjen Kemendagri atas dukungan selama ini kepada DKPP, seperti yang selalu diingatkan oleh Bapak Mendagri di forum-forum, bahwa Kemendagri itu hanya mendukung operasional saja, anggaran, sumber daya, terkait tupoksi Alhamdulillah Pak Menteri dan jajaran Kemendagri tidak pernah sekalipun, sedikit pun, melakukan intervensi,” ungkapnya. (wwa)