SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, menuturkan bahwa melalui Kanal Indonesiana pihaknya berupaya mewujudkan visi kemajuan kebudayaan, yakni Indonesia bahagia berlandaskan keanekaragaman budaya yang mencerdaskan, mendamaikan, dan menyejahterakan.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat Workshop Sosialisasi Konten Indonesiana TV di Jakarta, belum lama.
“Kanal Indonesiana hadir karena belum adanya media resmi dari Indonesia yang menjadi wadah diplomasi budaya secara internasional. Padahal negara-negara maju sudah memiliki media kebudayaan terintegrasi yang menjadi sarana diplomasi budaya,” jelas Nadiem.
Menurutnya, secara teknis, dalam penyusunan materi penyiarannya, Kanal Indonesia bermitra dengan masyarakat, serta para pelaku dan komunitas seni budaya sebagai kunci penggerak budaya yang inklusif dan relevan. Hal ini penting untuk menumbuhkan rasa kepemilikan bersama atas kebudayaan Indonesia yang luar biasa.
Mendikbudristek menyebutkan, Indonesia adalah negara pertama di dunia yang memiliki indeks Pembangunan (IPK) untuk mengukur pemajuan kebudayaan. Dalam mengukur IPK, aspek yang dinilai adalah warisan budaya, ketahanan sosial budaya, pendidikan, ekonomi budaya, gender, budaya literasi, dan ekspresi budaya.
“Scor IPK mengalami kenaikan dari tahun 2018 ke 2019, namun nilai aspek ekspresi budaya masih rendah, yakni 37,14 dari rentang nilai 0 sampai dengan 100. Sebab, media yang menjadi sarana pembelajaran, wadah ekspresi, dan interaksi budaya Indonesia masih terbatas. Sudah saatnya bangsa ini memiliki pustaka keragaman budaya Indonesia yang berkualitas,” ungkapnya.
Sedangkan, di tempat yang sama, Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI juga berharap, agar publik berpartisiapsi dalam mengembangkan dan memanfaatkan Kanal Indonesiana. “Kita betul-betul ingin melihat karya dan ekspresi dan mencari produksi yang keren-keren di seluruh daerah,” selorohnya.
Hilmar, mengajak masyarakat untuk aktif memberikan informasi terkait karya budaya para seniman Indonesia. Dirinya berharap kanal ini bisa diakses seluas mungkin.
Selain itu juga, mendorong Indonesiana TV bisa mengoptimalkan perannya dalam mempromosikan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional.
“Sekarang baru melalui Indihome dan internet. Namun kami sadar bahwa banyak yang belum punya akses ke sana. Jadi nanti akan bisa diakses melalui satuan pendidikan dan komunitas yang biasa menyelenggarakan kegiatan nonton bareng seperti bioskop lokal. Ini pengembangan ke dalam,” jelas Hilmar Farid.
Seperti diketahui Indonesiana TV mengudara sejak diresmikan Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim dan Dirjenbud Hilmar Farid pada 3 September 2021.
Setelah 3 tahum berjalan, jangkauan penontonya semakin luas dengan konten terkait budaya yang bisa dinikmati masyarakat Indonesia dari seluruh latar belakang dan usia. Kanal Budaya Indonesiana, bisa diakses melalui www.indonesiana.tv dan kanal Indonesiana TV di jaringan televisi kabel indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), serta media sosial facebook, twitter, instagram, You Tube, dan TikTok. (Ahmad Djunaedi)