SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Isuzu Giga yang baru saja di luncurkan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) telah siap mengikuti standar emisi Euro 4 yang ditetapkan pemerintah dengan teknologi common-rail. Dengan teknologi ini membuat mesin Isuzu Giga tak lagi mengadopsi sistem mekanikal jadi suplai bahan bakar kini diatur oleh ECU seperti mesin-mesin berbahan bakar bensin.
Dengan beragam sensor, otomatis kerja mesin kian efisien sehingga lebih irit BBM namun tetap bertenaga. Untuk Giga terbaru, Isuzu melakukan beberapa peningkatan agar kinerjanya kian tangguh, seperti tenaga dan torsi mesin yang kini menjadi 245 PS dan 784,5 Nm.
Dengan peningkatan ini otomatis kemampuan menanjak dan efisiensinya menjadi lebih baik. Bahkan rasio gigi satu Isuzu Giga terbaru kini mengadopsi angka 9,010 dari 6,615. Meningkat jauh, sehingga kemampuan menanjak Giga terbaru kian membaik meski bermuatan penuh sekalipun.
“Kami senang mendengar hal mengenai EURO 4 karena memang kita harus sama- sama mendukung kemajuan negara Indonesia, bahkan negara- negara lain sudah melakukan itu seperti Singapura, Thailand, dan negara lainnya sudah beralih ke Euro 4 dan bahkan lebih. Isuzu sudah sangat siap dalam menghadapi regulasi pemerintah mengenai Euro 4, karena kami sudah memiliki engine yang mendukung Euro 4 sejak 2011 dengan teknologi common-rail,” ujar Ernando Demily selaku Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia dalam siaran persnya pada Senin (14/5).
Sistem pengereman pun kini sudah mengadopsi full air sehingga lebih aman saat terjadi kebocoran sistem karena rem akan mengunci secara otomatis. Plus disk wheel yang diperbesar menjadi 7,5 inci dan tebal 14 mm agar proses pelepasan panasnya kian membaik. Gejala rem blong pun kian minim terjadi.
Jumlah baut roda pun ditingkatkan menjadi 10 baut, ditambah dengan ukuran ban yang lebih besar tentu membuat Giga terbaru lebih aman dan tahan lama serta memiliki daya angkut yang lebih besar.
Masalah kenyamanan, Isuzu juga turut di tingkatkan agar konsentrasi pengemudi tetap terjaga selama perjalanan. Seperti penggantian material karet solid menjadi fluid dumping rubber untuk suspensi kabin.Begitu pun dengan suspensi di bangku sehingga pengemudi tetap dapat fokus meski melaju di jalan off road sekalipun.
Namun yang terpenting dari penerapan teknologi common-rail, Isuzu dapat menerapkan Fleet Management System yang diberinama Mimamori, dimana pengaturan mesin diatur oleh komputer sehingga membuat Mimamori dapat mendeteksi cara berkendara pengemudi via injakan pedal gas, perpindahan gigi, kecepatan hingga pengereman.
Hal ini tentu sangat berhubungan dengan gaya mengemudi yang dapat menentukan tingkat konsumsi BBM-nya, apalagi di koneksi via Google Maps, otomatis pengemudi dan pemilik perusahaan dapat mengetahui rute dan kondisi jalan yang dilalui oleh Isuzu Giga terbaru ini. (Koes)