SUARAINDONESIA.COM, Jakarta – Beksi, Suasana mendadak memanas saat Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, melakukan inspeksi mendadak ke kantor PT Esdema Mandiri, perusahaan penempatan pekerja migran (P3MI) di Jati Asih, Bekasi, Selasa (20/5/2025).
Apa yang ditemukannya? Mengejutkan dan bikin naik pitam!
“INI PENAMPUNGAN UNTUK MANUSIA, BUKAN KANDANG!”
Menteri Karding terlihat marah besar saat melihat langsung kondisi tempat penampungan sementara bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang tidak layak huni.
“Kaya gini nih enggak layak! Kita ngurus manusia, bukan ngurus hewan ini!” semprot Menteri Karding di hadapan pengurus PT Esdema Mandiri.
Tak main-main, Menteri Karding langsung memerintahkan renovasi total atas bangunan penampungan tersebut.
“Ini tempat buat manusia atau apa? Enggak jelas! Dibuat yang bagus. Kita ini ngurus nyawa manusia,” lanjutnya tegas.
Ancaman Tegas: “Kalau Ada Unsur Pidananya, Saya Pidanakan!”
Dalam sidak tersebut, Karding mengendus adanya modus curang dari oknum pengurus P3MI. Ia menyebutkan ada trik lama yang kerap digunakan: pindah lokasi, ganti pengurus, lalu ulangi kesalahan yang sama.
“Modus kalian aja ini, pindah lalu ganti pengurus. Kalau ada unsur pidananya, saya pidanakan!” ancam Menteri Karding lantang.
Tak butuh waktu lama, PT Esdema Mandiri langsung disegel hari itu juga!
16 CPMI Gagal Berangkat, Rp325 Juta Raib!
Karding mengungkapkan bahwa PT Esdema Mandiri telah melanggar kewajibannya untuk memberangkatkan 16 calon pekerja migran, yang akhirnya mengalami kerugian total hingga Rp325 juta.
“Sudah ada pelaporan dari 16 orang, kerugian mencapai Rp325 juta. Beberapa sudah dibayar, tapi 6 orang masih belum,” ujar Karding.
Lebih Parah: 1.522 CPMI Terbengkalai!
Tak hanya itu, jumlah calon pekerja migran yang gagal diberangkatkan padahal sudah mengantongi kontrak kerja mencapai angka 1.522 orang!
“Kalau melihat data, mereka tidak memberangkatkan sejumlah orang—cukup besar, 1.522 orang yang sebenarnya sudah mendapatkan kontrak kerja,” beber Karding.
Inspeksi ini jadi peringatan keras bagi seluruh P3MI di Indonesia. Pemerintah tidak akan tinggal diam melihat calon pekerja migran diperlakukan tidak manusiawi. Menteri Karding sudah tegas:
“Ngurus manusia itu soal nyawa dan masa depan, bukan bisnis semata!”
(Anton)