SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua DPR Puan Maharani menyatakan perayaan Imlek sebagai salah satu libur nasional adalah memiliki semangat menguatkan persatuan dan rasa persaudaraan. Sebuah semangat yang semakin penting diwujudkan di tengah berbagai tantangan kebangsaan dalam menghadapi pandemi covid-19.
Dalam pernyataannya ketika menghadiri acara ‘Imlekan Bareng Banteng’ yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP), Jumat (12/2/2021), Puan mengatakan bahwa pada 19 tahun lalu, Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri berpidato pada perayaan Imlek di Kemayoran, Jakarta.
“Saat itu Ibu Megawati sebagai Presiden Republik Indonesia mengumumkan bahwa Imlek menjadi hari libur nasional dan secara resmi berlaku mulai di tahun 2003. Keputusan itu diambil oleh Ibu Megawati atas kesadaran pentingnya menguatkan persatuan dan rasa persaudaraan,” kata Puan Maharani.
Ketua DPP PDIP bidang politik itu juga bicara soal kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, salah satu kunci kemerdekaan Indonesia adalah persatuan dan rasa persaudaraan seluruh masyarakat dari berbagai asal-usul, suku dan etnis, yang berkorban jiwa dan raga pada masa perjuangan. Dan semangat itu yang terus berlanjut sampai sekarang untuk mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia.
“Bung Karno sendiri, pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pernah menyampaikan bahwa kita mendirikan Indonesia sebagai negara semua buat semua. Keberagaman adalah taman sarinya Indonesia, kekuatan bangsa Indonesia, yang harus kita syukuri dan kita jaga,” ujar Puan Maharani.
Semangat persatuan dan persaudaraan itu selalu relevan di semua zaman. Seperti saat ini ketika Indonesia menghadapi berbagai tantangan kebangsaan termasuk dalam menghadapi Pandemi Covid-19, kata Puan.
“Ujian berat ini hanya bisa kita lalui jika kita bersatu, bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan terus ber-ikhtiar. Semoga perayaan Imlek tahun ini… meneguhkan persatuan dan semangat persaudaraan bangsa Indonesia,” tegas cucu Proklamator RI Bung Karno itu.
Puan mengatakan dirinya yakin, walaupun Imlek tahun ini dirayakan dengan kesederhanaan di tengah pandemi, tapi tidak akan mengurangi maknanya. Yaitu mengucap syukur atas apa yang telah diterima. Serta mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua di tahun yang akan datang.
“Saya ucapkan selamat Hari Raya Imlek kepada seluruh umat Khonghucu dan masyarakat keturunan Tionghoa. Mari di tahun kerbau logam ini, kita isi dengan kerja keras yang menjadi sifat shio kerbau,” kata Puan.
“Kita jadikan tahun ini sebagai tahun Indonesia menjawab semua tantangan. Tahun pemulihan Indonesia,” tambahnya.
Sedangkan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyampaikan selamat bersuka cita untuk etnis Tionghoa di seluruh tanah air. Ia berharap di tahun Kerbau Logam ini, Bangsa Indonesia akan kembali bangkit,
dan semangat bekerja dengan spirit gotong royong.
“Membangun persaudaraan kebangsaan Indonesia yang ber-Bineka Tunggal Ika, untuk menyongsong pembangunan Bangsa Indonesia yang sempat terkendala akibat pandemi global COVID-19. Dengan semangat gotong royong, saya meyakini Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju, bangsa yang jaya, bangsa yang disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia,” kata Basarah yang juga Wakil Ketua MPR RI itu.
Wabendum DPP PDIP sekaligus Anggota DPR RI fraksi PDIP Rudianto Tjen menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang telah memberikan kesempatan luas kepada sesama anak bangsa untuk menjadi kader PDIP.
“Saya beruntung dapat mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia bersama PDI Perjuangan: Partai nasionalis yang merawat kebinekaan, setia kepada Pancasila, dan selalu menjaga semangat persatuan, dan persaudaraan,” ujar Tjen yang juga berdarah Tionghoa itu.
Hal yang sama juga disampaikan Anggota DPR RI Fraksi PDIP berdarah tionghoa lainnya yaitu Darmadi Durianto, ia merasa bangga menjadi bagian dari PDIP untuk membangun bangsa Indonesia.
“Terima kasih untuk PDI Perjuangan dan Ibu Megawati Soekarnoputri karena telah memberikan kami kesempatan yang sama sebagai anak bangsa untuk mengabdi pada Indonesia melalui PDI Perjuangan,” tutur Darmadi.
Hadir dalam acara itu Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Komisaris Utama Pertamina), Charles Honoris & Sofyan Tan (Anggota DPR RI), lalu ada Tjhai Cui Mie (Wali Kota Singkawang), Me Hoa (Anggota DPRD Bangka Tengah) serta Bonny Triyana (Sejarawan).
Sebagaimana diketahui, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri pada tahun 2003 berperan penting dalam perayaan hari imlek, ia menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional. (wwa)