SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mendorong pemanfaatan potensi pada sektor mebel dan kerajinan di Provinsi Banten untuk memperkuat industri nasional.
“Kami merencanakan Banten ini menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar terhadap pembangunan nasional, dalam hal ini sektor mebel dan kerajinan,” kata Ketua HIMKI Abdul Sobur, di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Dia menambahkan, potensi industri kerajinan dan mebel di Banten didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah.
Selain itu, Banten juga merupakan wilayah yang sedang berkembang pesat dengan perumahan-perumahan elite dikarenakan sebagai penopang Ibu Kota DKI Jakarta.
Potensi tersebut, kata Abdul, mendorong pihaknya untuk melakukan kerja sama dengan berbagai pihak baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Hal tersebut dilakukan agar industri mebel dan kerajinan di Banten bisa tumbuh dan berkembang, serta dapat mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional.
Abdul juga meminta agar pemerintah dapat menahan impor mebel dan kerajinan, agar produk dalam negeri bisa eksis di pasar dalam negeri. Menurutnya, untuk menciptakan ekonomi nasional yang kuat dan maju, perlu didukung oleh penguatan pasar dalam negeri.
DPD HIKMI Provinsi Banten menyiapkan beberapa program kerja untuk menyediakan akses pasar serta fasilitas produksi bagi para perajin mebel.
“Dengan potensi alam yang melimpah ruah, HIMKI Banten lebih fokus untuk mengembangkan usaha mebel dan kerajinan yang berbasis pada bambu, kayu, batu fosil, dan daun pandan,” kata Ketua DPD HIKMI Provinsi Banten Fahmi Ramadhana.
Masing-masing pengurus daerah, ujar Fahmi, nantinya memiliki tugas untuk memberikan binaan kepada perajin, melakukan pelatihan, studi banding dengan daerah atau provinsi yang lain.
Menurutnya, Banten merupakan provinsi dengan letak geografis yang sangat strategis sebagai pintu gerbang Jawa-Sumatera yang membuat daerah Banten dilalui lalu lintas perdagangan internasional.
Selain itu, jenis bambu yang beraneka ragam membuat kerajinan di Banten menjadi lebih variatif mulai dari kerajinan tangan sampai ke tahap industri.
Fahmi menjelaskan kayu juga merupakan bahan baku yang menghasilkan beragam kerajinan dengan daya jual yang tinggi.
Limbah kayu dimanfaatkan menjadi bahan baku oleh para perajin untuk membuat kerajinan seperti patung beragam cendera mata dari kayu dan dekorasi rumah.
Kemudian, batu fosil juga mempunyai daya jual yang cukup tinggi. Batu fosil disulap menjadi karya yang luar biasa oleh para pengrajin yang kreatif dan inovatif.
“Tidak hanya kerajinan tangan, batu fosil dimanfaatkan untuk melengkapi kebutuhan rumah, bukan hanya menjadi dekorasi namun juga barang-barang seperti kursi, meja dan bahkan bak mandi bisa dibuat dari batu fosil,” kata Fahmi lagi.
Fahmi berharap pemerintah dapat membantu pelaku usaha mebel dan kerajinan dalam pengembangan dan pengolahan produksi, akses permodalan dan pemasaran.
“Selama ini sebagian produk kami seperti tas dari pandan, batu alam, mebel kayu dan kerajinan bambu sudah diekspor ke Belanda, Jepang, dan Jerman,” tandasnya pula. (ANT/Akhirudin)