SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman, S.Sos., yang lebih dikenal sebagai Haji Uma, turun tangan langsung membantu keluarga almarhumah Hasfiani—korban penembakan tragis yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL di Aceh Utara.
Dalam upayanya memperjuangkan keadilan, Haji Uma secara aktif melibatkan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar keluarga korban, khususnya anak-anak Hasfiani, mendapat perlindungan hukum dan moral yang layak.
Awal Mula Kasus
Upaya ini berawal dari surat permohonan yang dikirim oleh keluarga korban pada 27 Maret 2025 kepada Haji Uma. Mereka meminta bantuan untuk mengawal proses hukum agar berjalan secara adil.
Menanggapi hal tersebut, Haji Uma bergerak cepat. Ia melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Danlanal Lhokseumawe, Detasemen Polisi Militer (Denpomal), LPSK, hingga Tim Pengacara Hotman Paris 911.
“Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi langkah cepat LPSK. Saat ini keluarga korban, terutama anak-anaknya, sangat terpukul atas kejadian ini. Oleh karena itu, dukungan moral dan perlindungan hukum sangat dibutuhkan,” ujar Haji Uma.
Respons Cepat dari LPSK
Pada 30 Maret 2025, Haji Uma menghubungi langsung salah satu pimpinan LPSK, Wawan Fahruddin, untuk meminta bantuan. LPSK merespons cepat dengan mengirim tim ke Aceh guna melakukan asesmen kondisi keluarga korban.
Selanjutnya, pada 17 April 2025, pimpinan LPSK bertemu langsung dengan Haji Uma di Gedung DPD RI, Jakarta. Pertemuan ini membahas progres perlindungan yang akan diberikan secara menyeluruh.
LPSK menyatakan kesiapan mereka dalam memberikan:
– Santunan
– Pendampingan selama proses hukum
– Pemenuhan hak-hak hukum keluarga korban
Lembaga tersebut juga akan berkoordinasi dengan aparat terkait agar kasus ini ditangani secara adil dan transparan.
Didampingi Tim Hotman Paris
Selain menggandeng LPSK, Haji Uma juga telah memastikan keterlibatan Tim Pengacara Hotman Paris 911. Tim ini akan memberikan pendampingan hukum intensif guna memperkuat posisi keluarga korban dalam proses hukum yang berjalan.
“Kita ingin keadilan benar-benar ditegakkan. Tidak boleh ada pembiaran terhadap kasus seperti ini. Keluarga korban berhak mendapatkan kejelasan dan keadilan,” tegas Haji Uma.
Seruan untuk Penegakan Hukum
Haji Uma menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Ia juga menyerukan kepada seluruh pihak, terutama institusi penegak hukum dan TNI, agar memberikan perhatian serius terhadap kasus seperti ini agar tak terulang lagi di masa depan.
(Anton)