SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Penyandang disabilitas memiliki hak untuk maju dan berkembang secara adil dan bermartabat, tanpa diskriminasi. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu Hemas (GKR Hemas), dalam acara Hanenda Disability Fest 2024 di Omah Pakem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/12/2024).
Menurut GKR Hemas, pembangunan inklusif adalah tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan dengan mengedepankan prinsip keadilan dan kesetaraan.
“Ada beberapa hal penting untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, antara lain menciptakan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama penyandang disabilitas,” ujar GKR Hemas.
Ia menekankan pentingnya jaminan dari pemerintah untuk menyediakan layanan publik yang ramah bagi semua, termasuk akses ke pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan fasilitas umum lainnya.
Batik dan Pemberdayaan Disabilitas
Acara ini digelar sebagai lanjutan dari audiensi panitia dengan GKR Hemas pada Juli 2024. Tema yang diangkat dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 adalah “Batik dan Transisi Disabilitas dari Dunia Pendidikan ke Dunia Kerja, Industri, maupun Wirausaha.”
Menurut GKR Hemas, penggunaan batik sebagai medium pemberdayaan adalah langkah kreatif dan progresif.
“Kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk menunjukkan kemampuan, kreativitas, dan potensi mereka yang luar biasa. Semoga kelompok disabilitas bisa memiliki kesempatan untuk melebarkan sayap dan memiliki jaringan,” ujar GKR Hemas, Senator DIY.
Ragam Kegiatan Hanenda Disability Fest 2024
Acara ini menampilkan berbagai kegiatan menarik seperti:
– Karya Produk dan Seni Budaya Disabilitas
– Bazar UMKM Warga Sekitar dan Disabilitas
– Pameran Lukisan Disabilitas
– Sosialisasi Lingkungan Ramah Disabilitas (JBI)
Kepala Kantor Wilayah Yayasan Rumah Pengembangan dan Pemberdayaan Disabilitas (YRPPD) DIY, Hendri Hendradi, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan memperjuangkan kesetaraan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas.
“Hari Disabilitas Internasional adalah momentum untuk mempertegas bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi besar yang harus dihargai, diakui, dan dikembangkan di berbagai bidang kehidupan. Kami berharap dukungan dari Ibu GKR Hemas agar upaya kami semakin terarah,” ujar Hendri.
Mendorong Sinergi Semua Pihak
GKR Hemas menutup sambutannya dengan mengajak berbagai pihak untuk bersinergi demi menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Sithik-sithik neng mlaku (sedikit-sedikit yang penting jalan), mari kita terus melangkah bersama untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas,” tutupnya.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas tidak hanya memperkuat inklusi sosial tetapi juga melestarikan budaya Indonesia melalui kreativitas dan inovasi.
(Anton)