SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Masa periode pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 2019-2024 akan segera berakhir pada September 2024. Wakil Ketua MPR, Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad, berharap pimpinan dan anggota DPD yang baru periode 2024-2029 hendaknya fokus pada pembangunan, kepentingan, dan masalah-masalah yang dihadapi daerah.
“DPD harusnya fokus pada pembangunan daerah. Kalau ada masalah-masalah yang dihadapi daerah, DPD harus menjadi jembatan untuk menyambung ke tingkat nasional. Jadi, tantangan ke depan adalah bagaimana mengubah DPD ke arah sana. Itulah harapan saya buat anggota-anggota DPD yang terpilih dan akan dilantik pada Oktober 2024 mendatang,” kata Fadel Muhammad dalam perbincangan Rumah Podcast Pemuda, Podcast-nya para pemuda Indonesia, di Roemah Pemoeda, Jl. Kramat Raya 108, Jakarta, Senin (12/8/2024).
Fadel Muhammad berharap pada periode mendatang DPD bisa berubah, tidak seperti sekarang, posisi DPD adalah side by side dengan DPR. “Seharusnya DPD sepenuhnya hanya mengurusi pembangunan daerah. Sedangkan DPR mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah nasional, dan lainnya. Sebaliknya DPD harus mengurusi rakyat di daerah, kepentingan di daerah, dan pembangunan di daerah. DPD bicara dengan kepala daerah, gubernur dan bupati,” katanya.
Wakil Ketua MPR dari Kelompok DPD ini menyebutkan sekarang ini DPD malah lebih banyak mengurusi masalah nasional. Bahkan, ada keinginan dari DPD untuk mendorong perubahan UUD kembali ke UUD 1945 yang asli. “Padahal kita sudah melewati masa 25 tahun, satu masa yang panjang, yaitu reformasi. Pada saat reformasi, UUD 1945 sudah mengalami empat tahap perubahan. Kita jangan kembali lagi ke awal. Kalau ingin perubahan UUD, maka dilakukan perubahan kelima UUD. Dan, itu adalah tugas MPR, bukan DPD,” jelasnya.
Bagaimana agar DPD bisa berubah? Fadel Muhammad menjawab pola pikir atau mindset anggota DPD harus berubah. Anggota DPD harus berpikir tentang pembangunan daerah. “Kepada anggota DPD yang baru perlu diberi penjelasan bahwa tugas utama DPD adalah pembangunan daerah. Kalau ada masalah-masalah daerah, kita bawa ke tingkat nasional. Itu yang ingin saya kedepankan,” tuturnya.
“Karena itu, tantangan DPD periode mendatang adalah bagaimana agar mendapatkan pimpinan DPD yang concern dan mau untuk melakukan perubahan-perubahan buat kepentingan dan kemajuan daerah,” sambung Fadel Muhammad yang yang terpilih kembali menjadi anggota DPD dengan meraih 36,5 persen suara rakyat Provinsi Gorontalo.
Berbicara tentang pemuda, Fadel Muhammad mengatakan ada tiga hal jika anak-anak muda ingin maju. Pertama, anak muda harus inovatif. Kedua, anak muda harus berani membuat terobosan atau sesuatu yang baru. Dan, ketiga, anak muda harus mempunyai network yang kuat. “Ini yang harus dimiliki anak-anak muda sekarang ini,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah harus mendorong pemuda agar kreatif dan inovatif. Para pemuda jangan hanya terbuai dengan kemajuan teknologi informasi (TI), tetapi sebaliknya kemajuan TI bisa memacu pemuda untuk kreatif dan inovatif. Fadel Muhammad mencontohkan ketika menjadi Gubernur Gorontalo selalu memberikan penghargaan kepada mereka termasuk pemuda yang berhasil melakukan inovasi dan terobosan baru. “Mereka diseleksi oleh Tim Penilai untuk mendapatkan penghargaan,” kata mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini.
Karena itu, Fadel Muhammad mengharapkan para pemuda harus menguasai IT. Penguasaan IT ini sudah menjadi keharusnya dalam kehidupan saat ini dan masa depan. Selain itu, para pemuda juga harus menguasai bahasa asing seperti Inggris, Arab, China, dan sebagainya. Penguasaan bahasa asing akan menaikan level para pemuda sehingga tidak minder di forum-forum tertentu. “Anak muda Indonesia punya masa depan yang bagus karena potensi Indonesia ini sangat besar. Untuk itu mereka harus terus belajar dan belajar,” pungkasnya.
EK | Foto: Humas MPR RI