SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Eddy Soeparno, menghadiri Justisia Half Marathon 2024 yang berlangsung di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan 100 tahun pendidikan hukum di Indonesia, yang diinisiasi oleh Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (ILUNI FHUI).
Dalam keterangannya usai acara, Eddy Soeparno menyoroti isu lingkungan hidup, terutama masalah polusi udara yang semakin mengkhawatirkan, khususnya di wilayah perkotaan seperti Jakarta. Eddy menyampaikan bahwa MPR RI berkomitmen untuk ikut mengatasi persoalan tersebut, dengan mendorong kesadaran masyarakat terhadap dampak buruk polusi udara.
Soroti Polusi Udara Jakarta
“Polusi udara merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi masyarakat perkotaan. Kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya terus memburuk akibat emisi kendaraan berbahan bakar fosil serta pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara,” kata Eddy.
Menurut Eddy, polusi udara yang tinggi tidak hanya merugikan kesehatan manusia, tetapi juga berdampak buruk pada lingkungan hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya menurunkan emisi dan menjaga kebersihan udara.
Ajakan untuk Bertindak
Eddy menegaskan, ada banyak cara sederhana yang dapat dilakukan masyarakat untuk berkontribusi. “Gunakan transportasi umum, bersepeda, atau beralih ke kendaraan listrik. Ini adalah langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar terhadap kualitas udara yang kita hirup,” ujarnya.
Sebagai anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi energi dan lingkungan hidup, Eddy juga menyoroti peran PLTU berbahan bakar batu bara dalam memperburuk polusi udara di Jabodetabek. Ia mengimbau pemerintah dan sektor swasta untuk segera mencari solusi energi yang lebih ramah lingkungan.
Data Polusi Udara Jakarta
Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada Minggu (17/11/2024) pukul 08.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai angka 177 dengan konsentrasi partikel halus PM2.5 sebesar 93 mikrogram per meter kubik.
Kategori ini masuk dalam level tidak sehat, yang berisiko bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, serta mereka dengan penyakit pernapasan. Kadar PM2.5 di udara juga berdampak pada tumbuhan, hewan, dan estetika lingkungan. Sebagai perbandingan, udara sehat memiliki konsentrasi PM2.5 di bawah 50 mikrogram per meter kubik.
Komitmen dalam Pendidikan Hukum dan Lingkungan
Justisia Half Marathon 2024 juga menjadi momentum untuk mengangkat isu-isu penting di luar pendidikan hukum, seperti lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat. Eddy berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk kolaborasi yang lebih luas dalam menciptakan perubahan positif.
“Peringatan 100 tahun pendidikan hukum ini menjadi pengingat pentingnya peran hukum dalam melindungi hak-hak lingkungan. Isu seperti polusi udara harus mendapatkan perhatian yang lebih serius dari semua pihak,” kata Eddy menutup pernyataannya.
Dengan semangat yang sama, Eddy Soeparno dan peserta Justisia Half Marathon 2024 menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga lingkungan yang sehat dan mendukung gerakan hidup bersih demi masa depan yang lebih baik.
(ANTON)