SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mendesak Mabes TNI segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden jatuhnya Helikopter M-17 milik TNI AD di Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6) lalu. Hasanuddin menilai adanya kejanggalan dalam insiden itu, mengingat usia helikopter dengan nomor registrasi HA 5141 tersebut, masih tergolong baru dan layak digunakan.
“Pesawat yang jatuh belum terlalu tua tapi masih tergolong baru. TNI harus segera melakukan investigasi untuk mencari penyebabnya,” kata Hasanuddin di Jakarta, Selasa (8/6/2020).
Helikopter MI-17 milik Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) Ahmad Yani Semarang, mengalami kecelakaan saat melakukan latihan Tactical Manuver, Sabtu (6/6/2020). Kecelakaan tersebut menyebabkan 4 dari 9 personil TNI yang berada di Helikopter tersebut gugur. Lima personil TNI AD lainnya mengalami luka-luka.
Sekretaris Militer Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004) itu menduga Helikopter ini jatuh dan meledak karena berbagai penyebab. Diantaranya cuaca, human error atau kerusakan mesin (trouble engine) dan kemungkinan lainnya. “Nantinya hasil investigasi ini dapat dijadikan acuan untuk ke depannya,” jelasnya.
Hasanuddin juga mengucapkan belasungkawa atas gugurnya empat putra terbaik bangsa yang menjadi korban dalam jatuhnya helikopter tersebut. “Saya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya putra terbaik bangsa dalam insiden tersebut,” kata politisi PDI-Perjuangan ini.
Sebelumnya, Kadispenad Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan penyebab jatuhnya Helikopter MI-17 milik TNI AD masih dalam proses investigasi.
Adapun empat prajurit TNI AD yang gugur adalah Kapten Cpn Kadek; Kapten Cpn Fredi; Kapten Cpn Y Hendro; dan Lettu Cpn Wisnu. Sementara lima prajurit lainnya Lettu Cpn Vira Yudha; Praka Nanang; Praka Rofiq; Praka Supriyanto; dan Praka Andi mengalami luka serius dan dirawat intensif. (EK)