SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Polisi menangkap seorang perempuan dengan senjata api yang mencoba menerobos Istana Negara, Jakarta. Polisi tengah mendalami motif pelaku mencoba menerobos ke Istana Kepresidanan Jakata.
Bahkan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri menangani kasus seorang perempuan bersenjata api yang coba menerobos Istana Kepresidenan. Saat penerobosan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang tidak berada di Istana Negara, karena tengah melakukan kunjungan ke Ibu Kota Negara (IKN) baru, Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur.
Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengatakan pemeriksaan sedang dilakukan. Ia meminta publik bersabar menunggu hasil pemeriksaan itu.
“Sekarang dalam pendalaman daripada Densus 88. Jadi, tunggu saja ya. Nanti dari Kadensus 88 dalam melakukan pedalaman kepada tersangka yang tadi diamankan oleh petugas,” kata Agus di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/10).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Presiden Moeldoko juga menilai aparat keamanan sigap dalam kasus itu. Dia berpendapat tindakan yang diambil aparat di sekitar istana sudah tepat.
“Pengamanan ring sudah dijalankan dan kenapa ketangkap ya karena itu menunjukkan kita punya kesigapan tinggi,” ujar Moeldoko.
Pihak istana menyerahkan proses hukum ke kepolisian. Moeldoko mengatakan polisi akan mengungkap motif dari perempuan tersebut.
“Saat ini sedang didalami motifnya apa dan seterusnya dan siapa sebenarnya yang ada di balik itu dan seterusnya, kenapa mesti ke sini dan seterusnya, itu sedang kita dalami,” ucapnya.
Sebelumnya, seorang perempuan diamankan saat mencoba menerobos Istana Kepresidenan Jakarta. Perempuan itu membawa senjata api dan sempat menodong salah seorang anggota Paspampres.
Komandan Paspampres Marsda Wahyu Hidayat menyebut perempuan itu sempat berdiri di lampu merah depan istana. Kemudian, Paspampres menghampir karena curiga.
Anggota Paspampres langsung melucuti senjata perempuan itu. Mereka juga menyerahkan perempuan itu ke polisi yang berjaga di sekitar istana.
Motif dan Asal-usul Senjata Didalami
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, perempuan berpistol yang ditangkap di depan Istana masih diperiksa intensif Polda Metro Jaya untuk mendalami motifnya.
“Saat ini sudah dibawa ke Polda Metro Jaya dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui motif yang bersangkutan,” kata Endra, Selasa (25/10/2022).
Selain itu, polisi akan mendalami asal-usul senjata api jenis FN yang dibawa perempuan tersebut.
Kemudian juga polisi akan mendalami asal-usul senjata dan kepemilikannya. Kita akan mendalaminya,” ungkap Zulpan.
Zulfan mengatakan perempuan tersebut belum sempat masuk ke Istana saat ditangkap. Saat ini pelaku sudah diamankan di Polda Metro Jaya.
“Jadi belum sempat masuk ke Istana. Belum sempat, baru mencoba menerobos saja sudah diamankan oleh petugas,” ujarnya.
Zulpan juga mengapresiasi kesigapan petugas di lapangan dalam mengamankan pelaku. Hal itu, kata dia, sesuai dengan standard operating procedure (SOP) pengamanan di depan Istana Negara.
“Jadi benar kejadian itu adanya. Yang kita lihat di sini adalah bagaimana kesigapan petugas di lapangan dalam rangka mengamankan pelaku dan juga SOP dalam pengamanan ring 1, tentunya depan Istana yang mana anggota dengan sergap dengan cepat mengamankan pelaku dan barang bukti yang dimiliki,” tutur dia.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/10/2022) pukul 07.00 WIB di pintu masuk Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara. Peristiwa bermula saat anggota polisi melakukan tugas rutin pelayanan masyarakat penjagaan dan pengaturan di sekitar Istana Presiden atau Pos Bandung 1/oteva.
Kemudian ada seorang perempuan berjalan kaki dari Harmoni mengarah ke Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Saat di pintu masuk Istana, perempuan itu disebut menghampiri anggota Paspampres yang sedang bersiaga. Perempuan itu lantas menodongkan senjata api jenis FN.
Anggota Sat Gatur, Aiptu Hermawan, Briptu Krismanto, dan Bripda Yuda, langsung dengan sigap mengamankan perempuan tersebut. Anggota juga langsung merebut senpi dari tangan perempuan tersebut.
Belum diketahui identitas perempuan berusia 25 tahun tersebut. Perempuan itu disebut membawa sejumlah barang seperti senjata api jenis FN, tas hitam berisi kitab suci, dompet kosong warna pink, dan satu unit ponsel. (wwa)