SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kecelakaan tragis di pintu gerbang tol Ciawi baru-baru ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk anggota Komisi V DPR, Sofwan Ardyanto. Dalam komentarnya, Sofwan menyampaikan bela sungkawa untuk keluarga korban dan berharap penyelidikan dari KNKT bisa segera keluar. Hasilnya nanti akan dijadikan dasar untuk rapat dengan pihak terkait guna mencegah kecelakaan serupa di masa depan.
Sofwan menekankan pentingnya perbaikan dalam tiga aspek besar: regulasi, pengawasan, dan sumber daya manusia (SDM). Ia menyebutkan bahwa regulasi yang mengatur transportasi darat masih perlu perbaikan, terutama yang berkaitan dengan tarif angkutan umum yang kini diserahkan ke mekanisme pasar. Hal ini menyebabkan perusahaan angkutan berlomba-lomba menurunkan tarif tanpa memperhatikan keselamatan.
Pengawasan juga harus lebih ketat, karena regulasi yang baik akan sia-sia tanpa adanya pengawasan yang memadai. Sofwan memberikan contoh sektor perkeretaapian yang kini lebih teratur berkat sistem monitoring yang kuat, sementara sektor transportasi darat masih lemah dalam hal pengawasan.
Selain itu, peningkatan kualitas SDM di sektor transportasi juga sangat penting. Sofwan menyebutkan bahwa untuk menjadi sopir truk, proses seleksinya jauh lebih longgar dibandingkan dengan sopir pesawat atau kapal. “Kita harus memperbaiki proses pendidikan dan pelatihan pengemudi agar mereka lebih terlatih dan siap untuk bekerja dengan aman,” katanya.
Sofwan juga mengungkapkan dilema besar yang dihadapi pengusaha transportasi, yakni keinginan untuk efisiensi yang sering kali mengorbankan keselamatan. Jika efisiensi terlalu dikejar tanpa memperhatikan perawatan armada dan gaji sopir yang layak, maka keselamatan akan terancam.
Untuk mengatasi masalah ini, Komisi V DPR berkomitmen untuk fokus pada fungsi pengawasan dan memperbaiki regulasi yang ada. Sofwan juga menyoroti pentingnya peningkatan anggaran sektor infrastruktur untuk mendukung keselamatan transportasi.
Di sisi lain, pengamat transportasi Darmaningtyas juga menyoroti masalah truk ODOL (over dimensi dan overload), yang sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Menurutnya, kecelakaan ini seharusnya tidak mengejutkan, karena truk-truk ODOL sudah lama dibiarkan berkembang tanpa ada tindakan tegas. ODOL menyebabkan kemacetan, kerusakan jalan, dan bahkan kecelakaan fatal. Darmaningtyas menyarankan agar pemerintah segera mengambil tindakan tegas dengan menegakkan hukum secara konsisten, serta membuat standar tarif pengiriman barang untuk menghindari perang harga yang tidak sehat.
Masalah ODOL ini melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah hingga pengusaha dan pengemudi. Oleh karena itu, perlu ada kolaborasi antara semua pihak untuk memastikan keselamatan transportasi yang lebih baik di masa depan.
(Anton)