SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendapatkan kenaikan tren citra positif yang signifikan dari publik. Hal itu tercermin dari Survei Kepemimpinan Nasional yang dilakukan Litbang Kompas periode 27 Mei 2024-2 Juni 2024, yang melibatkan 28 Peneliti Litbang Kompas dan 274 orang tenaga lapangan di 38 provinsi.
Untuk diketahui, kenaikan citra positif DPR ini merupakan yang tertinggi di antara tujuh lembaga negara lainnya yang disurvei oleh Litbang Kompas, dalam rentang sejak Desember 2023 (50 persen) ke Juni 2024 (62,6 persen). Artinya, terjadi kenaikan sekitar 12 persen, di mana capaian itu melebihi kenaikan TNI, Polri, DPD, MA, hingga Kejaksaan.
Kenaikan signifikan ini juga tertinggi sejak Juni 2022. Di mana saat Juni 2022 tersebut citra positif DPR berada di angka 48,1 persen, lalu turun kembali pada Oktober 2022, dan relatif stagnan di Januari 2023 hingga Desember 2023 di kisaran 50 persen. Hingga akhirnya puncak kenaikan tertinggi di Juni 2024 di angka 62,6 persen, di atas MK (61,4 persen) dan KPK (58,1 persen).
“Citra positif DPR RI meningkat dalam enam bulan terakhir hasil dari peran anggota DPR RI yang menyosialisasikan kinerjanya kepada masyarakat selama kampanye Pemilu 2024,” ujar Anggota Komisi I DPR RI Sukamta saat dihubungi awak media, di Medan, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2024).
Secara spesifik, capaian positif tersebut dalam lingkup Komisi I juga dikarenakan telah selesainya revisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sesuai dengan harapan publik. “Revisi UU ITE memberikan kepastian hukum dan peningkatan keyakinan publik mengenai berkurangnya penggunaan pasal karet dalam UU ITE,” ujar Politisi Fraksi PKS tersebut.
Sejalan dengan Sukamta, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani menegaskan DPR akan terus berkomitmen untuk menjalankan kedaulatan rakyat dengan penuh dedikasi.
“Alhamdulillah, apabila rakyat dapat merasakan hasil kerja gotong royong seluruh elemen di DPR. Hasil survei Ini akan jadi sumber semangat DPR ke depan untuk lebih baik lagi,,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Survei ini dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden dengan penarikan sampel acak sederhamna, margin error +/- 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (Akhirudin)