SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sekretaris Jendral MPR RI Siti Fauziah SE., MM., meminta jajarannya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, jujur dan tidak menyalahgunakan jabatan yang dimiliki. Ini penting agar tidak ada satupun ASN di lingkungan MPR yang dipanggil lembaga anti rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terkait tindak pidana korupsi.
“Kadang-kadang hal yang kita anggap biasa, ternyata itu termasuk dalam ranahnya korupsi gratifikasi. Misalnya memberi kenangan-kenangan kepada pegawai yang melangsungkan pernikahan. Kita bisa menganggapnya biasa, tetapi ada nilai-nilai tertentu yang harus perhatikan, sampai berapa batasan nilainya. Lalu, apakah pemberian kenangan itu termasuk gratifikasi atau tidak,” ujar Siti Fauziah.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal MPR RI saat menyampaikan sambutan dan membuka sosialisasi pencegahan korupsi. Acara tersebut berlangsung di Gedung Nusantara V Komplek MPR DPR, Selasa (21/10/2025). Tema yang dibahas oleh Novel Baswedan sebagai narasumber tunggal pada sosialisasi pencegahan korupsi tersebut adalah ‘Integritas Bukan Lips Service, Gratifikasi Bukan Tradisi’.
Kehati-hatian oleh pegawai MPR menurut Bu Titik sapaan Siti Fauziah sangat diperlukan mengingat dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terkadang tanpa disadari terdapat kebijakan atau tindakan yang diambil berhimpitan dengan tindak pidana korupsi.
Karena itu Setjen MPR menganggap kegiatan sosialisasi pencegahan korupsi ini sangat penting. Agar setiap individu dilingkungan MPR dapat memperdalam pengetahuan tentang integritas dan gratifikasi sehingga bisa terhindar dari tindakan korupsi.
“Pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan oleh institusi, Saya dan deputi, hingga para Kepala Biro serta Kepala bagian, tidak bisa mendeteksi tindakan aparatur di lingkungan Setjen MPR satu persatu. Karena itu dibutuhkan kesadaran dan pengetahuan masing-masing. Itulah arti penting dari kita mengadakan sosialisasi ini,” ungkap Siti Fauziah.
Karena itu, menurut Bu Titik pihaknya sangat mewanti-wanti kejujuran seluruh pegawai MPR. Apalagi, seringkali bertemu Ketua MPR, Ahmad Muzani, selalu mengingatkan jangan sampai ada tindakan-tindakan mark up atau proyek fiktif.
“Itu jadi beban tersendiri buat saya. Saya berharap, semua pegawai di Sekretariat Jenderal MPR lebih waspada. Saya tidak bisa bilang kita semua bersih, tapi tolong diperbaiki, dan setelah hari ini tidak ada lagi yang bermain-main dengan masalah korupsi dan gratifikasi,” kata Bu Titik lagi.
Siti Fauziah berharap, materi yang disampaikan nara sumber tidak hanya didengarkan, tetapi dipahami dan diimplementasikan dalam setiap kegiatan, termasuk dalam kehidupan sehari-hari semua pegawai.
“Yang sudah berbuat baik dari awal Alhamdulillah. Tapi saya sangat berharap, kita semua bisa mendengarkan, mengikuti, memahami, dan melaksanakan materi yang nanti akan disampaikan,” pungkasnya.
(Anton)




















































