SUARAINDONEWS, Bogor-Kehadiran layanan angkutan umum massal Bus Inovatif, Solusi Transportasi Perkotaan Terintegrasi dan Andal (Biskita)Trans Pakuan disambut antusias oleh warga kota Bogor.
Menurut Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi, meski hingga kini layanan Biskita Trans Pakuan baru beroperasi di satu rute yaitu Koridor Stasiun Bogor-Ciparigi, terdapat kecenderungan jumlah penumpang semakin meningkat.
Jika pada hari pertama peluncuran penumpang baru tercatat 733 orang, maka rata-rata penumpang per hari saat ini sudah mencapai 1.830 orang dengan jumlah penumpang terbanyak 2.400 orang pada Sabtu (06/11/2011).
Sampai dengan Minggu, 7 November 2021 tercatat 10.977 penumpang telah memanfaatkan layanan tersebut sejak peluncuran uji coba (soft launching) yang dilakukan oleh Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Wali Kota Bogor.
“Jadi di Koridor Stasiun Bogor-Ciparigi yang dilayani 10 unit bus ini load factor sudah mencapai 66 persen hanya dalam waktu satu pekan,” jelas Tatan dalam keterangan tertulis, Selasa (09/11/2021).
Antusiasme warga Kota Bogor ini menurut Tatan dapat menjadi semangat bagi operator dan semua pihak yang terlibat untuk meningkatkan pelayanan. Hasil evaluasi menunjukkan memang masih banyak yang harus diperbaiki setelah satu pekan uji coba berlangsung baik meliputi sarana, prasarana maupun operasional.
“Memang tidak mungkin sebuah layanan publik yang baru operasional langsung berfungsi maksimal tanpa kekurangan, dan itulah perlunya uji coba sehingga dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan,” ujarnya.
Beberapa kekurangan yang ditemui pada aspek sarana misalnya belum ada tanda informasi larangan makan/minum didalam bus, belum terdapat hand sanitizer ataupun adanya unit armada yang AC nya kurang dingin.
Sementara itu menyangkut prasarana dan hambatan operasional misalnya kondisi halte belum steril, masih kurangnya rambu stop serta dukungan pengaturan lalu lintas sepanjang koridor.
Dari kegiatan evaluasi yang dilaksanakan pada Senin (08/11/2021) menurut Tatan semua pihak telah mengetahui dan menyepakai hal-hal yang harus diperbaiki. Seperti misalnya Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor sebagai operator menyanggupi untuk memperbaiki aspek layanan sarana, sementara Dishub Kota Bogor juga terus akan meningkatkan dukungan terkait aspek prasarana dan pengamanan lalu lintas koridor.
Diharapkan sampai dengan sebulan ke depan pihak operator mampu memenuhi realisasi keseluruhan layanan sebanyak empat koridor. Adapun koridor yang belum operasional adalah Terminal Bubulak-Cidangian, Terminal Bubulak-Ciawi dan Terminal Parung Banteng-Air Mancur Bogor.
Layanan angkutan umum massal dengan konsep Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bogor yang dinamakan Biskita Trans Pakuan merupakan bagian dari program subsidi Pemerintah Pusat dalam hal ini BPTJ Kemenhub. Program subsidi yang diberikan adalah dalam bentuk skema Buy The Service atau sering disebut BTS sebagai bagian dari pengembangan transportasi massal di wilayah Bodetabek (Bogor – Depok – Tangerang – Bekasi) dengan Kota Bogor sebagai Pilot Project.
Dalam skema BTS ini Pemerintah Pusat memberikan subsidi dengan membayar semua biaya operasional yang dilakukan operator yang memberikan layanan. Perusahaan yang menjadi operator terpilih melalui kegiatan lelang dan memiliki kewajiban memenuhi semua standar pelayanan minimal yang ditetapkan agar dapat menerima subsidi.
Layanan angkutan umum massal Biskita Trans Pakuan dihadirkan dengan standar layanan yang jauh lebih baik dibanding angkutan konvensional. Konsep Bus Rapid Transit (BRT) yang menjadi acuan standar pelayanan mensyaratkan pemenuhan berbagai aspek seperti keselamatan, kenyamanan dan kemudahan pelayanan. Layanan BISKITA Trans Pakuan juga dilengkapi tekhnologi informasi seperti dalam bentuk aplikasi digital untuk kemudahan pelayanan bagi masyarakat serta pemasangan berbagai peralatan berbasis internet (Internet of Things) IOT.(Agung).