SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani menerima audienesi 6 anggota Parlemen Remaja teladan tahun 2023. Parlemen Remaja (Parja) merupakan program tahunan DPR sebagai sarana untuk mengajarkan politik dan keparlemenan ke generasi muda karena peserta mengikuti simulasi sebagai ‘Anggota DPR’.
Pertemuan Puan dengan 6 anggota Parlemen Remaja teladan tahun 2023 digelar di ruang kerjanya di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Dalam pertemuan ini, Puan didampingi oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris sebagai salah satu perwakilan anggota DPR muda.
“Terima kasih karena kalian sudah mengikuti kegiatan Parlemen Remaja dengan sangat baik dan selamat karena sudah menjadi peserta terbaik. Semoga pengalamannya bisa berguna buat kalian,” kata Puan di awal pertemuan.
Program Parlemen Remaja diperuntukkan bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat. Parlemen Remaja diikuti perwakilan tiap daerah pemilihan (dapil), yang berjumlah 80 dapil pada pemilihan anggota legislatif DPR RI di Pemilu 2019.
Adapun 6 peserta Parlemen Remaja 2023 teladan yang hari ini bertemu dengan Puan merupakan 5 peserta terbaik yakni Muhammad Rivaldi Ka’bah (Dapil Jawa Timur VIII), Sabitah Widya Kirana (Jawa Tengah VIII), Dania Zahra Ayusti (Lampung I), Ni Made Cista Striratna (Bali I), Eugene Irwanto Willim (Kalimantan Barat I), serta Hugo Ernesto Hamdri (Kalimantan Utara) yang terpilih sebagai peserta terfavorit.
Pelaksanaan Parlemen Remaja 2023 dilakukan selama 5 hari pada 11-16 September tahun lalu dengan total peserta sebanyak 128 orang. Tahun 2023, kegiatan Parlemen Remaja mengambil tema ‘Remaja Kenal Hukum: Taat Aturan, Masyarakat Aman’.
Dalam pertemuan hari ini, Puan kemudian bertanya tentang pengalaman 6 peserta Parlemen Remaja teladan 2023. Kepada Puan, Rivaldi mengaku sangat senang dengan kegiatan Parja dan menceritakan pengalamannya ketika bersimulasi menjadi Ketua Fraksi.
Kemudian Ni Made Cista Striratna membagikan pengalamannya saat membahas Daftar Invetaris Masalah (DIM) ketika menyusun Undang-undang (RUU) hingga pengalaman kunker ke berbagai mitra kerja DPR.
“Ternyata menjadi Anggota DPR melelahkan dan capek. Waktu pelaksanaan lalu, teman-teman bahkan ada yang sampai tertidur saat (simulasi) rapat kerja,” ungkap Cista.
Sementara itu Eugene mengaku memiliki pengetahuan baru tentang dunia keparlemenan setelah mengikuti program Parja. Ia juga menyarankan agar akses informasi soal kinerja DPR semakin diperbanyak agar masyarakat tahu tentang kinerja dewan mengingat masih terdapat berbagai pemberitaan negatif soal DPR.
“DPR sering dianggap enggak kerja, padahal ternyata semua butuh prosedur,” tuturnya.
Lalu Dania dan Hugo menyatakan hal yang paling menantang saat bersimulasi menjadi anggota DPR adalah ketika harus menghadapi banyak interupsi. “Susah karena saat rapat semua interupsi,” kata Dania.
“Karena kegiatan ini saya baru tahu kalau tugas DPR itu kompleks, termasuk saat menghadapi interupsi-interupsi. Lalu juga harus mendengar masukan dari ahli-ahli. Dan tantangan lainnya pada saat melaksanakan simulasi rapat karena banyak perbedaan pendapat,” timpal Hugo.
Mendengarkan pengalaman para peserta Parlemen Remaja 2023 ini, Puan mengaku sangat senang karena DPR bisa membagikan pengalaman kerja-kerja parlemen kepada generasi muda. Apalagi Rivaldi Cs mengaku kegiatan Parja membuat mereka termotivasi untuk terlibat di dunia politik saat waktunya nanti.
“Semuanya senang ya bisa jadi Anggota DPR tanpa nyaleg,” ucap Puan berkelakar disambut tawa para anggota Parja 2023.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini kemudian berbagai pengalamannya selama menjadi anggota dewan selama ini. Termasuk saat Puan masih Ketua Fraksi, sebelum akhirnya menjadi Ketua DPR.
“Seluruh kegiatan Anggota DPR RI diatur dalam tata tertib, penyusunan UU memang tidak mudah, dan memang benar terjun di dunia politik juga membutuhkan jam terbang,” jelasnya.
“Menjadi Anggota DPR RI perlu memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain. Termasuk kegiatan kunjungan kerja yang dilakukan anggota DPR itu bermanfaat bagi masyarakat,” sambung Puan.
Puan juga memaklumi saat ada anggota Parja yang tertidur ketika melakukan simulasi rapat, setelah rangkaian kegiatan lainnya. “Itulah gambaran banyaknya kegiatan yang dilakukan Anggota DPR RI, maka rasa lelah merupakan hal yang manusiawi,” ujarnya.
Terkait informasi kinerja DPR, Puan menyatakan sebenarnya DPR sudah melakukan berbagai upaya membuka kanal-kanal informasi untuk masyarakat. Ia pun berharap peserta Parlemen Remaja turut mensosialisasikan informasi perihal DPR RI secara konsisten sehingga informasi dapat diterima oleh masyarakat.
DPR akan kembali menggelar program Parlemen Remaja tahun ini. Pada kegiatan Parja 2024, akan ada 134 peserta yang sudah terpilih dari seluruh daerah di Indonesia melalui sejumlah proses penjaringan.
Pelaksanaan Parlemen Remaja 2024 akan digelar pada 9 -14 September mendatang dengan tema ‘Generasi Cerdas: Pendidikan Berkualitas, Mewujudkan Indonesia Emas’. Sama seperti di tahun-tahun sebelumnya, para peserta Parlemen Remaja akan melakukan simulasi sebagai Anggota DPR. (RF)