SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyoroti perlunya Indonesia untuk belajar dari Thailand dalam memaksimalkan potensi pendapatan dari kredit karbon. Menurutnya, Thailand telah berhasil melakukan berbagai terobosan, salah satunya dengan mengajak Swiss untuk mengesahkan program perlindungan iklim melalui penggunaan kendaraan listrik pada angkutan umum, yang dijalankan oleh perusahaan energi terbarukan, Energy Absolute. Program ini efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara di Wilayah Metropolitan Bangkok.
“Program e-Bus Bangkok yang dimiliki Energy Absolute dan didukung oleh KliK Foundation Swiss merupakan program resmi pertama di Asia dan kedua di dunia yang didasarkan pada pasal 6 Perjanjian Paris. Dengan menjual sekitar 1.916 kredit karbon kepada KliK Foundation Swiss, Energy Absolute membuktikan bahwa program kredit karbon ini layak secara finansial,” ungkap Bamsoet usai menerima kunjungan dari Direksi Energy Absolute di Jakarta, Kamis (4/7/24).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Founder dan CEO Energy Absolute, Somphote Ahunai; Founder dan Deputy CEO, Amorn; serta Share Holder Advisor, Prophol. Hadir pula CEO CERO Carbon Credit, Vares, dan Executive Chairman Beyond Securities Public Company, Chaipat.
Bamsoet menjelaskan bahwa Energy Absolute telah menjadi perusahaan energi terbarukan terbesar di Thailand sejak berdiri pada tahun 2006, dengan sekitar 64 anak perusahaan yang sebagian besar bergerak di sektor energi. Energy Absolute juga memelopori pengembangan infrastruktur transportasi berkelanjutan, e-mobilitas, dan pengisian daya kendaraan listrik.
“Dengan pengalamannya di Thailand, Energy Absolute berencana untuk berinvestasi di Indonesia dalam rangka mengembangkan potensi kredit karbon. Mereka akan memperkenalkan berbagai kendaraan listrik seperti Mine Bus, Mine MT30, dan Mine Truck. Pada akhir bulan Juli ini, berbagai kendaraan tersebut sudah direncanakan akan masuk ke pasar Indonesia,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menambahkan bahwa masifnya dukungan pemerintah Thailand telah menjadikan ekosistem dunia usaha yang berhubungan dengan kredit karbon terus meningkat. Hal ini tidak hanya dibuktikan melalui Energy Absolute, tetapi juga dengan kehadiran aplikasi CERO Carbon Wallet by VEKIN, yang memungkinkan warga mendapatkan token karbon sebagai imbalan dari setiap aktivitas ramah lingkungan yang mereka lakukan.
“Setiap aktivitas ramah lingkungan yang diupload ke CERO, seperti menggunakan tangga daripada lift atau memilih sepeda sebagai sarana transportasi, akan dihargai dengan token karbon. Kehadiran Energy Absolute dan CERO menunjukkan bahwa pasar karbon dalam skala besar dapat secara signifikan mengurangi biaya dekarbonisasi perekonomian. Ini adalah langkah penting yang harus segera dilakukan oleh Indonesia untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim,” pungkas Bamsoet.
DSK | Foto: Humas MPR RI